BLITAR, iNewsBlitar – Calon Bupati Blitar Rini Syarifah atau Mak Rini diduga melakukan penggalangan dukungan BPD se- Kabupaten Blitar untuk memenangkan dirinya di Pilkada 2024.
Penggalangan dukungan politik yang berlangsung di Hotel Puri Pedana Selasa malam (8/10/2024) itu, diduga menyalahi aturan netralitas dan karenanya dilaporkan ke Bawaslu.
"Kita akan laporkan ke Bawaslu dan meminta tegas menindak dugaan pelanggaran ini," kata Hermawan, Anggota Divisi Kampanye dan Penggalangan Massa Tim Kampanye Rijanto-Beky Rabu (9/10/2024).
Informasi yang dihimpun, acara dugaan penggalangan dukungan itu melibatkan sekitar 100-an orang BPD. Masing-masing kecamatan mengirimkan perwakilan BPD dan sebagian besar adalah ketua.
Dari rekaman video yang beredar, tampak Mak Rini berbicara tentang keberhasilan memimpin Kabupaten Blitar selama 3,5 tahun. Agar pemerintahannya bisa berlanjut, ia meminta dukungan semua BPD yang hadir.
Mak Rini dalam kesempatan itu juga menyinggung profil Abdul Ghoni, calon wakilnya yang menurutnya orang pusat. Video Mak Rini yang diduga menggalang dukungan BPD untuk pemenangan Pilkada 2024 itu beredar di grup WA.
Hermawan mengingatkan adanya UU No 7 Tahun 2017, khususnya pasal 494 yang menyebut ASN, TNI, Polri, kepala desa, perangkat desa, serta anggota BPD untuk netral dalam pemilu.
“Karenanya kami meminta Bawaslu melakukan tindakan secara tegas,” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah Ketua Paguyuban BPD se-Kabupaten Blitar, Abdul Syukur membenarkan adanya pertemuan antara Mak Rini dengan perwakilan BPD.
Syukur mengatakan pertemuan itu hanya untuk penyampaian aspirasi. Hal itu berbeda dengan rekaman video, Mak Rini secara terbuka meminta dukungan dalam Pilkada 2024.
"Betul (pertemuan), hanya penyampaian aspirasi, yang hadir sekitar 100 orang," ujarnya.
Sementara Mak Rini maupun Tim Pemenangan Pasangan Mak Rini – Abdul Ghoni belum bisa dikonfirmasi.
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait
