Pasukan Peta Pimpinan Sudanco Supriyadi Memberontak atau Melawan Jepang, Begini Penjelasannya

Ridwan
Kadisbudpar Kota Blitar Edy Wasono (baju krem) memberikan arahan dalam diskusi penyampaian Laporan Pendahuluan Kajian Sejarah PETA / Supriyadi.

Suasana Diskusi Kajian Perjuangan Pasukan Peta

Sementara itu, Novi Catur Muspita yang juga salah satu pengkaji Perjuangan Peta ini mengatakan, kajian akan berlangsung selama satu setengah bulan. Penggalian data dimulai 7 November hingga 6 Desember.

 

Novi menjelaskan,  selama sata setengah bulan ini, ia dan tim terus berupaya menggali data dan observasi yang nantinya akan menghasilkan buku cetak ISBN, E-Book, buku saku cindera mata, dan videografi. 

 

“Videografi ini untuk memudahkan bagi para pelajar untuk mempelajari sejarah, karena eranya saat ini digitalisasi,” ungkapnya.

 

Dalam buku ini nantinya akan berisi profil Tentara Peta, tujuan berdirinya asrama Peta di Blitar, hingga hukuman pada 78 pasukan Daidan Blitar. Adanya kajian ini nantinya akan meniadi pelengkap Museum Peta yang saat ini sedang ada penambahan koleksi seperti pesawat dan tank. 

 

Museum Peta diharapkan dapat menjadi salah satu obyek wisata sejarah di Kota Blitar selain Makam Bung Karno, rumah masa kecil Bung Karno Istana Gebang serta berbagai obyek wisata sejarah lainnya.

 

Kadispora Kota Blitar, Edy Wasono menyambut baik adanya kajian Perjuangan Peta ini. Kajian ini nantinya dapat menjadi kurikulum di Kota Blitar, agar para pelajar tahu dan memahami tujuan Pasukan Peta menyerang Jepang. ADV

Editor : Robby Ridwan

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network