BLITAR, iNewsBlitar- Pusat Kajian dan Analisis Sosial Budaya (Pusatda) bersama Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Blitar tengah merencanakan untuk menghadirkan teknologi 3D di Museum Peta Kota Blitar di Jalan Sudanco Supriadi Kota Blitar. Ini untuk menjadikan Museum Peta lebih menarik bagi generasi muda.
Penggali Data Pusatda, Novi Cantur Muspita menjelaskan, dalam kajian yang meraka lakukan dengan beberapa orang lainnya yang tergabung dalam Pusatda ingin menampilkan beberapa teknologi di Museum Peta. Tidak hanya itu, nantinya juga akan ada film documenter dan video edukatif di Museum Peta.
Novi mengatakan, ingin mendesain Kota Blitar menjadi pusat destinasi wisata perjuangan yang mengintegrasikan beberapa destinasi wisata di Kota Blitar seperti, Makam Bung Karno, rumah masa kecil Bung Karno (Istana Gebang), Mbah Kasan Bendo, dan Museum Peta.
“Ini untuk melengkapi referensi ilmiah semakin mendalam dan yuridis, historis, sosiologi, dan akademis kajian sejarah Peta sebagai bahan persiapan mewujudkan pembangunan Museum Peta Blitar sebagai pusat kajian nasional dalam penanaman cinta tanah air,” ungkap Novi.
Saat ini Tim Pusatda tengah melaksanakan kajian ini mulai 7 November lalu hingga 6 Desember mendatang. Tidak hanya teknologi 3D, rencanaya tim Pusatda akan membuat elektronik book (E-book) untuk memudahkan warga yang ingin membaca, apalagi saat ini eranya digitalitasi.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Blitar, Edy Wasono mengatakan, tujuan dari kajian ini untuk mendesain Museum Peta lebih menarik bagi generasi millennial. Selain itu, tujuannya untuk menanamkan nilai-nilai patriotism, nasionalisme, dan cinta tanah air.
Sebelumnya di Museum Peta Kota Blitar menerima hibah koleksi melalui Pemerintah Kota Blitar. Adapun koleksi terbaru yang akan dipamerkan di pelataran Patung Pejuang Peta berupa pesawat tempur jenis F-86 Sabre dari TNI AU.
Pesawat tempur jenis F-86 Sabre ini menjadi tambahan koleksi kendaraan tempur yang dimiliki oleh Museum Peta. Pesawat tersebut merupakan kendaraan tempur yang sebelumnya biasa digunakan di Lanudal Iswahyudi Madiun.
Sebelumnya, pesawat tempur jenis F-86 Sabre beroperasi di Lanudal Iswahyudi Madiun. Kendaraan tempur yang legendaris ini memiliki cerita penuh sejarah bagi TNI, terutama bagi para pilot TNI AU. adv
Editor : Robby Ridwan
Artikel Terkait