Jelang 1 Muharram 2023 atau 1 Suro, Pemandian Sumur Amber Blitar Banjir Peritual

Arif
Jelang 1 Muharram atau 1 Suro, pemandian Sumur Amber di Desa Kandangan Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar mulai dibanjiri peritual (foto/iNewsBlitar)

BLITAR,iNewsBlitar - Penanggalan 1 Muharram 2023 atau tahun baru Islam selalu bertepatan dengan 1 Suro dalam masyarakat Jawa.  Di sejumlah daerah, menjelang 1 Muharram 1445 H atau 1 Suro disambut dengan upacara ritual.

Seperti halnya suasana di pemandian mata air Sumur Amber, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar Jawa Timur. Jelang 1 Suro atau 1 Muharram yang jatuh pada 19 Juli 2023, sejumlah orang mulai berdatangan untuk beritual.

Salah satunya Bagus Gimbal (32), warga Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. Bagus yang datang bersama istrinya mengaku rutin melakukan ritual mandi keramas di Sumur Amber Kandangan.

Ritual itu ia kerjakan setiap jelang 1 Muharram atau 1 Suro. “Dan sudah dua tahun terakhir ini, yang mengeramasi rambut gimbal ini istri saya,” tutur Bagus yang mengaku baru dua tahun menikah kepada MPI Senin sore (17/7/2023).

Pemandian Sumur Amber Kandangan merupakan sebuah sumber mata air besar. Lokasi air yang mengalir deras itu berada di bawah dua pohon beringin tua.

Dalam dua tahun terakhir ini, pemandian alam itu telah disulap menjadi wisata desa. Mereka yang datang berasal dari mana-mana. Begitu juga dengan Bagus Gimbal yang merupakan pegiat komunitas scooter (vespa).

Selain istrinya, ia juga mengajak beberapa temannya. Bagus mengaku baru saja melakukan touring dari pulau Sulawesi. “Yang ikut saya ajak ke pemandian Sumur Amber Kandangan, teman dari Purbalingga Jawa Tengah dan Kalimantan,” terangnya.

Begitu tiba di lokasi pemandian, Bagus Gimbal langsung mengeramasi rambutnya. Dibantu oleh istrinya, rambut gimbal model rasta dengan panjang  sepunggung itu basah oleh air bercampur buih sampo.

“Seperti menjamas keris tiap bulan Suro,” katanya sembari tertawa tergelak. Selain keramas, Bagus mengaku juga rutin melakukan ritual sebelum dan sesudah touring vespa ke luar kota.

Dalam ritualnya, Bagus mengaku memanjatkan doa, agar selama perjalanan diberi keselamatan. “Ritual itu sudah saya lakukan sekitar 15 tahun,” tambahnya.

Kepala Desa Kandangan Nurdiyanto membenarkan pemandian Sumur Amber menjadi langganan ritual setiap jelang 1 Muharram atau 1 Suro. Mereka yang datang biasanya untuk berendam. “Biasanya mereka datang di atas jam 12 malam,” katanya.

Tak seperti yang ada dalam pikiran banyak orang. Air Sumur Amber Kandangan di malam hari, kata Nurdiyanto justru terasa hangat. Menurut dia, secara ilmiah ada yang pernah menjelaskan.

Bahwa hangatnya air disebabkan munculnya ion positif yang berasal dari sentuhan akar beringin dengan air pemandian. “Karena itu selain untuk ritual, banyak juga yang berendam di Sumur Amber untuk kepentingan terapi kesehatan,” ungkapnya.

Banyak warga yang datang karena sebelumnya mengeluhkan penyakit syaraf kejepit, stroke ringan, dan asma. Bahkan tidak sedikit sejumlah orang yang mengalami depresi atau stress, melakukan terapi berendam di Sumur Amber Kandangan.

“Kalau yang untuk terapi kesehatan, biasanya datang pagi hari setelah salah subuh,” papar Nurdiyanto.   

Lebih jauh Nurdiyanto bercerita tentang pengelolaan wisata Sumur Amber Kandangan. Wisata desa yang ramai dalam dua tahun terakhir ini dikelola melalui Bumdes.

Dalam sehari jumlah kunjungan rata-rata mencapai 150-200 orang, dengan tiket masuk lokasi Rp 5.000 per orang. Pada weekend, yakni hari Sabtu dan Minggu jumlah kunjungan mencapai seribu orang.

“Saat ini pembenahan masih terus dilakukan. Harapannya tingkat kunjungan akan semakin meningkat,” pungkasnya.      

 

Editor : Solichan Arif

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network