get app
inews
Aa Text
Read Next : Konsolidasi PCNU Blitar Sebut Paslon yang Layak Dimenangkan Nahdliyin di Pilkada, Siapa?

Literasi Digital di Ponpes Kalsel, Mengasah Kemampuan Kritis Umat Mengonsumsi Konten Online

Senin, 14 Agustus 2023 | 09:08 WIB
header img
Literasi digital di Pondok Pesantren Kalsel, mengasah kemampuan kritis umat mengonsumsi konten online. (foto/ist)

Kalsel,iNewsBlitar - Sebanyak 1.300-an orang pengurus pondok pesantren, santri dan santriwati mengikuti seminar literasi digital di Pondok Pesantren Darul Ilmi Kota Banjar Kalimantan Selatan (Kalsel).

 

Seminar literasi digital mengambil tema “Evaluasi Sumber Daya Digital: Meningkatkan Kemampuan Kritis dalam Mengonsumsi Konten Online”.

 

Di tengah melubernya informasi dari berbagai platform digital, cakap berliterasi digital sebagai hal yang penting. Literasi digital adalah keniscayaan. Para peserta perlu mengetahui hal-hal mendasar yang juga sekaligus menjadi pedoman berdigital.

 

Mereka perlu memahami apa itu digital culture, apa itu digital skills, etika digital dan keamanan.

 

Era digital memang memberi kontribusi besar pada pertumbuhan pengetahuan serta keterhubungan antar individu. Namun tak dipungkiri dampaknya juga menimbulkan tantangan, yakni di antaranya penyebaran informasi palsu, hoaks atau konten yang menyesatkan.

 

“Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai pengguna internet untuk memiliki kemampuan kritis dalam menyaring dan memilah konten yang kita konsumsi,” demikian disampaikan oleh narasumber seminar.

 

Acara yang tersenggara atas prakarsa Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI NU PBNU) itu menghadirkan tiga narasumber, yakni Analisa, SE,M.Ak, M Syafik, S.H.I, MH, dan M .Fadlilah Arsyad.

 

“Acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya literasi digital dan kemampuan kritis dalam menghadapi tantangan informasi di era digital ini,” tutur Nuria Zulfa selaku moderator acara.

 

Hal itu menjadikan literasi digital menjadi hal yang penting. Beberapa tahun terakhir literasi digital telah juga menjadi sorotan utama, yakni terutama karena pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

 

Para ahli telah menyatakan bahwa meningkatnya literasi digital dapat membantu individu memahami dan mengatasi tantangan ini dengan lebih baik. Literasi digital melibatkan keterampilan dan kemampuan dalam mencari, mengevaluasi, menggunakan, dan berkomunikasi informasi secara kritis melalui berbagai platform digital.

 

“Ini mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi sumber informasi yang dapat dipercaya, menilai kebenaran dan akurasi informasi, serta menyadari potensi bias atau manipulasi dalam konten yang disajikan,” terang Analisa.

 

Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada periode 2022-2023, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta. Terungkap, sebanyak 70 % masyarakat Indonesia merupakan pengguna gadget atau telepon pintar.

Acara berlangsung meriah. Para peserta dan narasumber melakukan interaksi langsung dalam sesi tanya jawab. Berbagai pertanyaan terkait implementasi digital terlontar.

 

Seminar di Ponpes Darul Ilmi itu menghasilkan sejumlah kesimpulan yang perlu diperhatikan peserta. Di antaranya, peserta diminta mengimplementasikan empat pilar literasi digital.

 

Sebagai pelaku digital mereka harus mengedepankan digital culture, digital skills, etika digital serta keamanan. Peserta juga diharap berpartisipasi dalam mewujudkan dunia digital yang aman dan nyaman.

 

“Kemudian juga meningkatkan wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila serta kebhinekaan dalam berinteraksi di ruang digital.

 

Editor : Solichan Arif

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut