get app
inews
Aa Text
Read Next : Ratusan Eks Tapol 2019 Siap Bertemu Presiden Prabowo di Bogor, Ada Apa?

Keracunan MBG di Bogor Disebabkan Bakteri di Telur Ceplok

Senin, 12 Mei 2025 | 22:22 WIB
header img
Keracunan MBG di Bogor Disebabkan Bakteri di Telur Ceplok (foto: okezone)

BOGOR, iNewsBlitar Bakteri E.coli dan Salamonella terungkap jadi penyebab kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor Jawa Barat.

Hal itu berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap sampel sisa makanan yang dikonsumsi korban, yakni nasi, telur ceplok, tahu, toge tumis dan beberapa bahan lain.

Jumlah korban yang mengalami keracunan MBG diketahui mencapai lebih dari 200 siswa.

"Hasil dari pemeriksaan lab yang sudah kita lakukan kurang lebih 4 hari terakhir, karena menunggu proses pengayaan dari bakteri, hasilnya menunjukkan bahwa beberapa bahan itu ternyata mengandung bakteri E.coli dan Samonella," ujar Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim kepada wartawan, Senin (12/5/2025).

Bakteri E.coli dan Samonela ini didapat dari dua jenis makanan yang disajikan kepada siswa yang mengakibatkan lebih dari 200 siswa terdampak.

Adapun menu tersebut yaitu menu telor ceplok dengan bumbu baberque dan tumis tahu serta toge.

"Dari ceplok telur yang memakai bumbu barbeque, yang menurut data yang kita peroleh, memasaknya itu kurang lebih di malam harinya, dan kemudian didistribusikannya di siang harinya. Mungkin ini ada masalah SOP, bisa juga mungkin kami kan tidak terlalu detail sampai ke siapa distributornya, bagaimana kondisi telurnya,” terang Dedie A. Rachim.

“Tetapi intinya bakteri ini datang dari ceplok telur yang dikasih bumbu barbeque. Kedua ada tumis tahu dan toge, yang juga terindikasi mengandung Samonela. Jadi ada dua Samonella dan bakteri E.coli ini kita peroleh dari dua jenis makanan yang kami periksa," tambahnya.

Selain itu, lanjut Dedie, juga masih menunggu hasil pemeriksaan tambahan lainnya seperti air. Termasuk pemeriksaan langsung dari tubuh siswa.

Kesimpulan sementara telah terjadi pendistribusian makanan yang diduga mengandung bakteri E.coli dan Samonella.

Pemerintah Kota Bogor meminta ke depan kasus tidak terulang.

Selain itu juga meminta kepada pihak terkait untuk lebih memperketat lagi dalam proses masak dan lainnya. Jangan sampai karena permasalahan sepele menjadi besar seperti ini.

"Kami mengeluarkan Kejadian Luar Biasa pada hari Kamis, adalah bertujuan memastikan penanganan medis di rumah sakit seluruh Kota Bogor ini bisa ditangani APBD Kota Bogor," pungkasnya.

Sebelumnya, ratusan penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga mengalami keracunan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani, Kota Bogor sejak Rabu 7 Mei 2025.

Para korban jumlahnya terus bertambah dan data terakhir mencapai 214 orang.

 

Editor : Solichan Arif

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut