Blitar inews.id Kemendikbud-Ristek akan menerapkan Kurikulum Prototipe di dunia pendidikan yang baru pada tahun 2022. Kurikulum Prototipe pada tahun 2022 ini bersifat opsional dan fleksibel.
"Kurikulum tersebut akan lebih berfokus pada materi yang esensial, tidak terlalu padat materi. Ini penting agar guru punya waktu untuk pengembangan karakter dan kompetensi. Bukan sekadar kejar tayang materi yang ada di buku teks," ungkap Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Anindito Aditomo, dikutip Okezone dari Instagram @ninoaditomo pada Rabu (22/12).
Berdasarkan keterangannya, kurikulum baru ini akan ditawarkan sebagai opsi bukan sebagai kewajiban. Sifatnya tidak wajib dan sekolah tidak akan dipaksa secara masal untuk menggantinya menjadi kurikulum prototipe 2022.
Target dan tujuan kebijakan kurikulum ini adalah untuk mendorong perbaikan kualitas proses dan hasil belajar, fokus utamanya yaitu pada pembelajaran. Kurikulum yang disebut lebih fleksibel itu pada jenjang SMA nantinya tidak diberlakukan lagi program peminatan jurusan seperti sebelumnya.
Hal itu juga dibenarkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim dalam perayaan Hari Guru Nasional beberapa waktu lalu.
Menurutnya, kurikulum prototipe dirancang untuk memberi ruang lebih banyak bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Sehingga, para siswa SMA bisa menekuni mata pelajaran sesuai minatnya secara lebih fleksibel.
Nantinya siswa bisa melakukan kombinasi mata pelajaran sesuai minatnya. Kombinasi ini dapat didasarkan pada kecakapan hidup yang sejalan dengan minat dan rencana karirnya di masa mendatang.
Editor : Robby Ridwan