BLITAR, iNewsBlitar - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Panjaitan menilai pemanfaatan kendaraan listrik tak hanya mengurangi impor bahan bakar minyak dan elpiji, tetapi mendorong pengembangan industri manufaktur nasional.
Luhut menuturkan, salah satu alasan pemerintah dalam mendorong pemanfaatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai karena pemerintah sedang berupaya mengembangkan industri manufaktur baterai berskala besar.
“Jadi salah satu alasan kita (pemerintah) mendorong pemanfaatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai karena pemerintah juga sedang berupaya mengembangkan industri manufaktur baterai berskala besar di Tanah Air,” kata dia dalam webinar virtual, dikutip okezone, Jumat (25/2/2022).
Luhut menuturkan lebih lanjut, bahwa skala pemanfaatan baterai untuk mobil listrik tidak kalah besar dengan yang digunakan untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
“Pemerintah Indonesia telah siap untuk memasuki era kendaraan rendah emisi yang diperkuat melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang percepatan program dengan kendaraan listrik untuk transportasi jalan,” ujarnya.
Ke depan, industri manufaktur baterai tersebut akan memanfaatkan sumber daya mineral yang dimiliki Indonesia dan sudah dilarang ekspor untuk mengoptimalkan nilai tambah di dalam negeri.
“Selain dapat dimanfaatkan untuk kendaraan, baterai itu juga bisa dimanfaatkan untuk mengefisienkan pengoperasian pembangkit listrik dalam mendukung integrasi energi baru terbarukan ke dalam jaringan tenaga listrik,” terang Luhut.
“Kami juga memposisikan Indonesia sebagai negara yang turut berpartisipasi mengurangi emisi gas rumah kaca untuk menurunkan suhu bumi hingga 1,5 derajat celcius seperti yang dicita-citakan dalam Paris Agreement,” tambahnya.
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait