BLITAR, iNewsBlitar - Dua pengatin tebu laki-laki dan perempuan menjalani prosesi pernikahan layaknya manusia di Pabrik Gula Rejoso Manis Indo Mitr Phol Group, Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Rabu (15/05/2024). Temanen tebu ini menjadi tradisi bagi PT RMI setiap kali membuka giling tebu. Perayaan ini sudah digelar ke empat kalinya. “Ini upaya menjaga tradisi dan budaya di Tanah yang dipijak,” ungkap kata Factory Manager PT RMI Blitar, Heri Widarmanto, Senin (15/05/23).
Tradisi Jawa ini dipakai untuk melestarikan budaya Jawa dan menjadi obyek wisata bagi warga Kabupaten Blitar saat awal musim giling. Tidak ketinggalan tarian cucuk lampah juga mengawali Temanten Tebu ini.
Tarian ini bermakna sebagai petunjuk arah atau langkah kaki pengantin harus melangkah. Tradisi manten tebu ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur mengawali proses giling tebu sebanyak 1,1 Juta Ton.
Pengantin wanita dan lelaki pun diwajibkan untuk menggunakan busana lengkap khas jawa yakni Mantenan. Dengan membawa sebatang tebu yang telah dihias dengan janur, kedua mempelai pria dan wanita pun berjalan dari arah yang berbeda. Kedua mempelai itu pun kemudian dipertemukan di tengah lapang untuk dipersatukan oleh sang dukun.
Layaknya prosesi dalam ritual pengantin Jawa, pengantin wanita membasuh bagian bawah pohon tebu lanang. Kemudian, kedua tebu dipersatukan. Pengantin membawa tebu tersebut menuju mesin penggilingan. Mereka akan diarak menuju tempat penggiling tebu dengan pendamping pengantin dan penari.
Editor : Robby Ridwan
Artikel Terkait