Blitar, iNewsBlitar.id - Merespon kebutuhan dan tantangan jaman yang berubah secara cepat, perubahan serta tantangan teknologi, transformasi, dan globalisasi mantan ketua umum komisariat PETA Blitar ini menginisiasi Manifesto Pergerakan Komisariat (MPK) HMI, Sebagai sebuah materi suplemen bagi kader HMI di Blitar.
Silaturahmi dan Jumpa Wacana yang menjadi pertemuan rutin tahunan ketua umum komisariat HMI PETA Blitar, menjadi sebuah ajang silaturahmi dan diskusi terkait dengan kontribusi kader HMI, khususnya di Blitar untuk memberikan sumbangsih gagasan dan kontribusi terbaiknya. Dalam pertemuan tersebut di sepakatinya sebuah rumusan manifesto pergerakan komisariat HMI.
Isi dari MPK HMI berkaitan dengan sejarah HMI komisariat, budaya HMI Komisariat dan materi suplemen terkait perubahan, perkembangan, adaptasion & sustainabelity, teknologi, ekonomi sosial buda, lingkungan serta alam semesta.
MPK HMI tersebut di harapkan menjadi sebuah materi suplemen bagi kader HMI kususnya di Blitar agar dapat terus berperan aktif untuk belajar dan berkontribusi kepada masyarakat, umat dan bangsa.
"MPK Komisariat ini di harapkan menjadi materi suplemen tambahan saat adanya Latihan Kader 1 (LK1) Di tingkat komisariat, agar kader HMI memiliki gambaran tentang budaya, value dan tantangan kader himpunan kedepanya," ujar Nuris Eka pada Selasa (13/3/2024).
Sementara itu, HMI merupakan sebuah organisasi kemahasiswaan yang berdiri sejak 1947 dan tersebar di seluruh Indonesia. Nuris Eķa adalah Ketua Umum HMI Komisariat PETA Blitar yang pertama.
Kegiatan Silaturahmi dan Temu Wacana ketua umum komisariat lintas generasi dilakukan di Warung Siwalan Sambong, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar pada Senin (12/3/2024).
Dalam pertemuan itu di hadiri juga mantan Ketua Umum HMI komisariat Syarif Hidayatullah Blitar, sebagai komisariat HMI Pertama di Blitar. Hadir juga dalam acara tersebut Zainal Mustofa selaku ketua koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam ( KAHMI ) Kabupaten Blitar.
Acara yang di rangkai dengan buka bersama tersebut turut membahas terkait reaktualisasi peran dan kontribusi mahasiswa Islam khususnya HMI untuk umat, masyarakat dan bangsa. Acara ini di buat khusus bagi mantan ketua umum komisariat guna menyambung gagasan secara intensif agar jaringan pergerakan intelektual HMI dapat terus terjalin, walaupun kelak nantinya para kader tidak lagi menjadi anggota HMI.
"Nilai-nilai HMI harus tetap hidup dan membumi, karena masih cukup relevan di jaman ini untuk memperjuangkan rakyat umat dan bangsa," imbuh Nuris Eka.
Koordinator presidium KAHMI, menyampaikan pesan apabila perjuangan tersebut belum berakhir. Forum-forum diskusi harus terus dilakukan dengan membangun diskursus bangsa agar tetap hidup. " Teman-teman Ketua umum HMI Komisariat Peta, saya berpesan agar terus membangun ruang diskursus bangsa. Mulai dari hal-hal kecil seperti ini yang terus di rawat, maka akan muncul gagasan besar, apalagi teman-teman ini adalah ketua pada masanya ". Ungkapnya
Pada acara tersebut juga dihasilkan sebuah kesepemahaman terkait gagasan Manifesto Pergerakan Komisariat (MPK), yang merupakan gagasan mengenai budaya HMI Komisariat Peta yang di turunkan dan terus di jaga. Hal itu menjadi kebiasaan yang berjalan secara sustainable dan akan menjadi nilai maupun roolmodel pergerakan komisariat kedepanya tanpa meninggalkan materi wajib ke HMIan.
Editor : Robby Ridwan
Artikel Terkait
