PONOROGO, iNewsBlitar - KH Nasirul Mahasin atau Gus Mahasin, kakak kandung KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Tegalsari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Di depan 250 anggota Santri Untuk Negeri (SUNNI), Gus Mahasin menyampaikan fatwa untuk warga nahdliyin yang akan menghadapi kontestasi Pilpres 2024.
Kakak kandung Gus Baha itu mengatakan, ukhuwah nahdliyah (persatuan warga NU) adalah hal utama. Ia tidak berharap warga nahdliyin pecah, yakni saling bermusuhan hanya lantaran berbeda pilihan capres.
“Yang harus diutamakan dalam Pilpres 2024 ini adalah menjaga ukhuwah nahdliyah,” ujar Gus Mahasin kepada iNewsBlitar Kamis (25/5/2023).
Gus Mahasin merupakan Ketua Pondok Pesantren Narukan Rembang. SUNNI merupakan organisasi santri yang didirikannya. Selain sebagai pendiri, kakak kandung Gus Baha itu juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina.
Perbedaan pilihan capres 2024, bagi Gus Mahasin adalah hal biasa. Karenanya hal itu tidak perlu membuat warga nahdliyin terjebak dalam situasi saling bermusuhan, saling serang dan menjelekkan.
Sebab saat ini gejala tersebut sudah mulai terlihat, yakni khususnya di media sosial. Sementara di alam demokrasi, berbeda pilihan adalah sebuah kelaziman.
“Sesama warga nahdliyin tidak perlu saling menjelekkan. Kita kedepankan akhlakul karimah,” ungkapnya.
Gus Mahasin sendiri secara tegas memilih Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Gus Mahasin merupakan tokoh NU yang pertama kali terang-terangan mendeklarasikan dukungan kepada Anies.
Deklarasi itu berlangsung di acara halaqah kebangsaan di Ponpes Ath-Thoihirin Magetan Jawa Timur 30 Oktober 2022 lalu.
Ponpes Ath-Thoihirin Magetan merupakan salah satu Ponpes tua yang pernah dikunjungi Hadratusyeikh KH Hasyim As’yari saat berlangsungnya Muktamar NU.
Jatuhnya pilihan kakak kandung Gus Baha kepada Anies Baswedan mendasarkan pada pertimbangan yang matang.
Sebagai tokoh NU, Gus Mahasin melihat Anies sebagai sosok pemimpin yang mampu mengedepankan ukhuwah Islamiyah (Persatuan Agama Islam), ukhuwah Wathoniyah (persatuan bangsa) dan Ukhuwah Basyariah (persatuan kemanusiaan).
“Karenanya saya menjatuhkan pilihan kepada Anies Baswedan. Saat ini kita memerlukan pemimpin yang Islami, amanah dan visioner untuk Indonesia yang maju di masa depan,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Mahasin juga menziarahi makam Kiai Ageng Muhammad Besari atau Mbah Kasan Besari atau Hasan Besari serta cucunya, Kiai Bagus Hasan Besari.
Kedua ulama besar ini merupakan guru Pangeran Diponegoro dan pujangga Jawa, Bagus Burhan atau dikenal dengan nama Ranggawarsita atau Ronggowarsito. Seperti diketahui, Anies Baswedan pernah menginap semalam di kamar pribadi Mbah Kasan Besari.
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait