SURABAYA, iNewsBlitar - Nama Yenny Wahid masih menguat sebagai bakal cawapres pendamping Capres 2024 Anies Baswedan.
Meski muncul sinyal penolakan dari pihak Partai Demokrat. Sebagian besar ulama NU masih menginginkan Yenny Wahid bisa mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Dari enam nama yang digodok 200 ulama Jawa Timur yang bersilaturahmi di Pondok Pesantren Islam At-Tauhid Sidoresmo Surabaya Kamis (10/8/2023), nama Yenny Wahid masih yang teratas.
Nama putri Gus Dur itu bersaing ketat dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Calon wakilnya harus Srikandi. Bisa Khofifah atau Yenny Wahid. Ini bisa menjadi magnet bagi nahdliyin,">
Sebanyak 200-an ulama Jawa Timur bersilaturahmi di Ponpes Islam At-Tauhid Sidosermo atau Ndresmo Surabaya.
Para kiai, Gus dan ulama Jatim itu menggelar khataman Al-Quran dan Tirakatan untuk Capres Anies Baswedan yang bersilaturahmi ke Ponpes At-Tauhid.
Acara diprakarsai oleh KH Nasirul Mahasin atau Gus Mahasin, kakak kandung KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha selaku Ketua dewan pembina lembaga Sunni (Santri Untuk Negeri).
Silaturahmi juga mengerucutkan enam nama sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan. Selain Yenny Wahid muncul nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, danmantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj.
Kemudian juga nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta mantan Menkominfo Moh Nuh.
Dari semua nama itu usulan terbanyak jatuh kepada Yenny Wahid. Anies Baswedan yang hadir di Ponpes At-Tauhid menyatakan terima kasih.
Semua nama yang diusulkan para kiai akan menjadi bekal. "Bagi kami menjadi bekal dan akan dibicarakan, pada waktunya nanti akan diumumkan," kata Anies Baswedan singkat.
Menanggapi usulan nama cawapres pendamping Anies Baswedan, Gus Mahasin mengatakan semua itu masih bersifat usulan.
Kendati demikian mengerucutnya pada enam nama itu diakui kakak Gus Baha itu sudah mendekati final. "Dan yang paling penting siapapun cawapresnya mas Anies (Anies Baswedan) dari NU," kata Gus Mahasin.
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait