BLITAR, iNewsBlitar – Debat publik pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Blitar di Pilkada 2024 pada Senin malam (4/11/2024), berlangsung ricuh.
Kericuhan debat pilkada yang kedua ini dipicu cabup Rini Syarifah atau Mak Rini yang ditengarai menyampaikan visi dan misi dengan membaca atau mencontek.
Sebab sesuai tata tertib debat yang telah disepakati bersama, kedua paslon yang berkontestasi dilarang membawa contekan apapun, termasuk slide.
Karena tidak ada tindakan atau teguran apapun dari KPU, paslon Rijanto-Beky Herdihansah memutuskan meninggalkan panggung debat.
“Ini tidak netral ini. Cukup. Cukup terima kasih,” ujar Cawabup Beky sembari menggandeng Cabup Rjanto meninggalkan panggung debat Senin malam (4/11/2024).
Dari pantauan di lapangan, debat publik kedua awalnya berlangsung lancar. Paslon Rijanto-Beky yang memiliki nomor 1 lebih dulu mendapat kesempatan menyampaikan visi misinya.
Visi misi dibuka Rijanto dengan membahas penampilan mereka yang mengenakan sarung Gus Iqdam Series produk UMKM.
Kemudian juga bercerita soal jaket yang dikenakan yang juga merupakan hasil produk UMKM kelompok disabilitas di Kabupaten Blitar.
Cabup Rijanto juga menyinggung soal bencana alam puting beliung yang belum lama terjadi di wilayah Kecamatan Gandusari.
Rijanto mengatakan dirinya dan Beky turun ke lokasi ikut bergotong royong membantu para korban. “Semoga semuanya kembali menjadi normal,” terangnya.
Cabup Rijanto menyelesaikan penyampaian visi misi dalam waktu 4 menit sesuai kesepakatan bersama, tanpa catatan dan contekan dalam bentuk apapun.
Moderator kemudian giliran memberikan kesempatan kepada Cabup Mak Rini menyampaikan visi misinya. Sejak awal bicara gestur Mak Rini terlihat seperti tengah membaca.
Dan itu membuat para pendukung paslon Rijanto-Beky resah, dengan sengaja memperdengarkan suara keras, kalau Mak Rini diduga membaca contekan.
Namun KPU maupun moderator acara debat tidak mengambil sikap sampai Cawabup Beky melalui mikrophone menyerukan interupsi.
“Interupsi moderator, itu baca itu,” kata Beky. Namun lagi-lagi KPU maupun moderator membiarkan Mak Rini melanjutkan menyampaikan visi misinya dengan gestur seperti membaca.
Hal itu membuat para pendukung Rijanto-Beky semakin riuh, dengan meneriakkan krepekan dan meminta penyampaian visi misi dihentikan.
Melihat situasi semakin panas, moderator hanya meminta para pendukung untuk tertib. Seorang petugas keamanan terlihat naik ke atas panggung.
Tampak yang bersangkutan berusaha menjulurkan kepala seperti hendak memastikan apa yang dibaca Mak Rini, namun langsung dihalangi Cawabup Abdul Ghoni.
Terlihat Ghoni membisikan sesuatu ke telinga Mak Rini dan membuat cabup petahana itu berhenti menyampaikan visi misinya.
Mungkin berusaha mengendalikan situasi yang panas, Ghoni sempat berbicara, namun massa pendukung Rijanto-Beky mendesak debat berhenti.
Pada saat yang sama, paslon Rijanto-Beky memutuskan meninggalkan panggung debat publik. Informasi yang dihimpun, debat dihentikan.
Hingga saat ini Ketua KPU Kabupaten Blitar belum bisa dikonfirmasi.
Editor : Solichan Arif