iNews Blitar - Suku Dani di Papua juga memiliki cara unik dalam mengenang leluhurnya, salah satunya
dengan cara dimumikan. Cara ini merupakan sebuah metode untuk menjaga mayat manusia agar tetap
utuh dan tidak membusuk.
Meskipun menyeramkan, namun mumi suku Dani di Papua juga menjadi daya tarik tersendiri bagi
wisatawan. Lantas seperti apa wisata mumi di suku Dani Papua? Berikut kami sajikan ulasanya dilansir
dari laman instagram @akupapuaasli pada Kamis (30/12/2021).
Dalam wisata mumi di Papua, Suku Dani juga memiliki mumi berusia kurang lebih 350 tahun yang
berada di Kampung Jiwika, Distrik Kurulu, sebelah utara Kota Wamena.
Mumi berusia ratusan tahun ini memiliki nama asli ’Wim Motok Mabel’ yang artinya dalam bahasa
daerah setempat adalah hebat dalam berperang.
Pada saat masa hidup, Wim Motok Mabel diketahui adalah seorang kepala suku perang yang hebat.
Mumi ini dibuat agar anak dan cucu dapat mengenang dirinya, Mabek meminta untuk jasadnya
diawetkan saat menjelang kematiannya.
Mumi akan mengikuti sejumlah proses pengawaten dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari, di
tempatkan di dalam gua lalu diasapi beberapa minggu hingga sebulan. Cairan tubuh mumi pun di kuras
habis dengan prosesi khusus.
Setiap lima tahun sekali, masyarakat Suku Dani rutin melaksanakan upacara pemasangan tali noken
yang menandakan pembalseman telah dilakukan guna menjaga kondisi tubuh mumi agar lebih terawat
lagi.
Tidak heran jika dilihat dari dekat, di leher Mumi akan terlihat ratusan lilitan tali noken. Bukan hanya
menjadi pengingat masa lalu, mumi Wim Motok Mabel juga mampu menjadi penarik minat wisatawan
untuk berkunjung ke Papua.
Bagaimana, penasaran ingin melihat mumi suku Dani Papua?.
Editor : Robby Ridwan