Blitar.inews.id Pada 30 Desember 2009 lalu masyarakat Indonesia kehilangan tokoh besar, yakni meninggalkannya Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Tidak hanya Nahdliyin, namun juga seluruh warga Indonesia, bahkan dunia.
Gus Dur meninggal diusia 69 tahun. Gus Dur dilahirkan di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 dan meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun.
Seluruh masyarakat kehilangan Gus Dur karena Pria asli Jombang ini memiliki jiwa besar untuk Indonesia maupun umat beragama.
Pada 30 Desember diperingati sebagai Haul Gus Dur. Berbagai lembaga pendidikan berbasis Tsanawiyah, dan Pondok Pesantren turut menyemarakan Haul Gus Dur.
Gus Dur sendiri sebagai contoh seseorang toleransi antar umat beragama, untuk saling mendalami agama yang kita yakini tanpa merendahkan agama lain.
30 Desember tak luput diperingati dikalangan Madrasah ataupun Pondok Pesantren, bahkan ada pula Partai Politik yang memperingati Haul Gus Dur. Sosok Gus Dur pernah mrnjabat sebagai Presiden ke-4 Indonesia, adapun instansi kenegaraan memperingati meskipun dengan mengirimkan doa Tahlil.
Ia adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Ia menggantikan Presiden B.J. Habibie setelah dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil Pemilu 1999. Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional.
Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR.
Abdurrahman Wahid adalah mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). (Sumber Okezone)
Editor : Robby Ridwan