BLITAR, iNewsBlitar – Sejak kelenteng Poo An Kiong Kota Blitar Jawa Timur terbakar pada November 2021, perayaan hari raya Imlek di kelenteng tidak seperti pada umumnya.
Pada Imlek tahun 2022, sembahyang di kelenteng hanya khusus diikuti pengurus kelenteng, karena altar persembayangan ikut terbakar.
Pada Imlek tahun ini, perayaan Imlek umat Konghucu justru dihelat tidak di kelenteng, melainkan di sebuah ruko yang dijadikan sekertariat sementara. Sebab kelenteng Poo An Kiong hingga masih dalam proses pembangunan.
“Saat ini masih dalam proses pembangunan,” tutur Daniel pegurus Yayasan Kelenteng Poo An Kiong Blitar kepada wartawan.
Imlek yang jatuh pada 22 Januari kurang dua hari lagi. Dari sela jeruji pintu kelenteng Poo An Kiong terlihat lantai ruangan kelenteng masih penuh sesak material bangunan. Tumpukan bahan bangunan itu berserak di mana-mana.
Pada pintu jeruji besi tertempel selembar kertas pengumuman: Untuk sementara dalam pembangunan. Kantor Sekertariat Kelenteng Pindah di Ruko Jl Mawar No 53 Blitar. “Sekertariat kelenteng untuk sementara pindah ke ruko,” terang Daniel.
Kelenteng Poo An Kiong berada di jalan Merdeka Barat, Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Lokasinya bersebelahan dengan pasar Legi, yakni pasar tradisional terbesar Kota Blitar.
Poo An Kiong yang berarti keselamatan dibangun mulai tahun 1885. Pada gerbang kelenteng terpahat lukisan Tjin Siok Po dan Oet Ti King, yakni dewa penjaga pintu. Di atas gerbang bertengger huo zhu atau mutiara Budha yang berbentuk bola api. Bola api itu diapit oleh xon long atau dua ekor naga dalam pose berjalan.
Sebelum terbakar, kelenteng Poo An Kiong tak pernah sepi. Pada hari-hari tertentu, pertunjukan wayang potehi kerap digelar. Terutama menjelang hari raya Imlek, umat konghucu sudah pada berdatangan.
Pengurus biasanya sudah melakukan ritual memandikan rupang atau arca dewa. Dalam musibah kebakaran 2021, sejumlah rupang berumur ratusan tahun itu turut rusak terbakar. Setiap jelang Imlek langit-langit ruangan kelenteng umumnya juga sudah berhias lampu lampion. Lampu-lampu kertas berwarna merah menyala itu tergantung di mana-mana.
Menurut Daniel, perayaan Imlek 2023 akan digelar di kantor sekertariat sementara kelenteng Poo An Kiong, yakni di sebuah ruko yang terdiri dari dua lantai. Rencananya, lantai satu ruko akan dipakai sebagai tempat menyediakan hidangan. Sedangkan ibadah atau persembahyangan mengambil lokasi di lantai dua ruko.
“Perayaan Imlek digelar di sekertariat,” katanya. Karena ukuran ruangan tidak lebar, apalagi ditambah adanya perangkat persembahyangan, jumlah umat Konghucu yang bisa sembahyang Imlek di lantai dua, kata Daniel terbatas, yakni maksimal 30 orang.
Kendati demikian hal itu bukan persoalan. Karena ritual sembahyang Imlek bisa dilakukan secara bergantian. “Ruangannya terbatas 30 orang,” pungkasnya.
Editor : Solichan Arif