get app
inews
Aa Read Next : Akibat Serangan Rudal dan Drone dari Rusia, Presiden Zelensky sebut 10.000 Warga Hidup tanpa Listrik

Ngeri!, Putin Siapkan Neraka Zamharir Untuk Negara-negara Eropa Pendukung Ukraina

Selasa, 06 September 2022 | 08:26 WIB
header img
Orang-orang Eropa memprotes kebijakan gas Rusia dalam demonstrasi di Sofia. Seluruh Eropa bersiap kedinginan parah setelah Rusia membatasi ekspor gas dan minyak ke benua itu. Foto/REUTERS

KIEV, iNewsBlitar – Presiden Rusia Vladimir Putin membalas sikap negara-negara Eropa yang mendukung Ukraina dengan memangkas ekspor minyak dan gas alamnya. Akibatnya negara-negara di seluruh Eropa akan dirundung kedinginan parah selama berlangsungnya musim dingin.

Putin ibaratnya sengaja hendak menjadikan seluruh Eropa menjadi neraka zamharir, yakni neraka yang di dalam kiab suci digambarkan sebagai tempat dingin beku, mengerikan.   

Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, langkah pemangkasan ekspor yang diambil Rusia sebagai balasan Presiden Vladimir Putin terhadap negara-negara Eropa karena memberikan dukungan untuk Ukraina dalam melawan invasi Rusia.

“Rusia sedang mempersiapkan pukulan energi yang menentukan pada semua orang Eropa untuk musim dingin ini,”  kata Zelensky setelah Moskow menutup pipa gas utama ke benua Eropa, seperti dikutip AP, Senin (5/9/2022).

Moskow menyalahkan masalah teknis--bersama dengan sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya terhadap Rusia--atas gangguan pasokan energi tersebut.

Negara-negara Eropa yang telah mengirim amunisi ke pemerintah Kiev dan membantu melatih para tentara Ukraina menuduh Rusia menggunakan pasokan energi sebagai senjata.

Beberapa analis perang mengatakan kekurangan bahan bakar dan meningkatnya biaya hidup dapat menekan tekad Barat dalam mendukung Ukraina. Moskow mengatakan pihaknya berencana untuk menutup pipa Nord Stream 1, saluran gas utamanya ke Jerman.

Sedangkan negara-negara demokrasi terkemuka Kelompok Tujuh (G-7) mengatakan mereka akan membatasi harga ekspor minyak Rusia untuk memangkas keuntungan Moskow yang selama ini digunakan untuk mendanai perang.

Kremlin, pada gilirannya, mengatakan tidak akan menjual minyak ke negara mana pun yang menerapkan pembatasan tersebut. Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Minggu berjanji bahwa Jerman akan berhasil melewati musim dingin.

“Rusia bukan lagi mitra energi yang dapat diandalkan,” katanya. Scholz mengumumkan rencana bantuan senilai USD65 miliar yang mencakup pembayaran satu kali ke rumah tangga, keringanan pajak untuk industri yang menggunakan bahan bakar dalam jumlah besar dan pilihan transportasi umum yang lebih murah.

Pemerintah Berlin juga berencana untuk menjamin warganya sejumlah listrik dengan biaya lebih rendah. Istri Zelenskyy, Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska, mengatakan kepada BBC bahwa dia menyadari harga bahan bakar yang lebih tinggi menimbulkan rasa sakit di Eropa.

“Saya mengerti situasinya sangat sulit,” katanya. “Harga juga naik di Ukraina. Tapi selain itu, orang-orang kita terbunuh. Jadi, ketika Anda mulai menghitung uang receh di rekening bank Anda atau di saku Anda, kami melakukan hal yang sama dan menghitung korban kami,” katanya.

Pada hari Sabtu pekan lalu, Komisaris Ekonomi Uni Eropa Paolo Gentiloni mengatakan Eropa siap untuk menolak penggunaan gas sebagai senjata Rusia. “Kami tidak takut dengan keputusan Putin; kami meminta Rusia untuk menghormati kontrak, tetapi jika tidak, kami siap untuk bereaksi,” kata Gentiloni di sela-sela forum ekonomi di Italia.

Gentiloni mengatakan bahwa penyimpanan gas di Uni Eropa saat ini sekitar 80%, berkat diversifikasi pasokan, meskipun situasinya bervariasi di setiap negara.

Editor : Solichan Arif

Follow Berita iNews Blitar di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut