ISTANBUL, iNewsBlitar.id - Pembicaraan damai antara Rusia dengan Ukraina dimulai di Istana Dolmabahce, Istanbul, Turki, Selasa (29/3/2022). Delegasi dari kedua belah pihak memulai pembicaraan tanpa berjabat tangan.
"Sambutannya dingin, tidak ada jabatan tangan," kata seorang reporter stasiun televisi Ukraina, seperti dilaporkan Reuters. Mykhailo Podolyak, penasihat politik Presiden Ukraina Volodymr Zelensky, dalam cuitan mengungkapkan, para delegasi mendiskusikan ketentuan mendasar proses negosiasi. "Delegasi secara paralel mengerjakan seluruh spektrum masalah yang diperdebatkan," ujarnya.
Membuka pertemuan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemerintahannya siap mengatur pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Zelensky serta memfasilitasi proses negosiasi. Erdogan menegaskan konflik di Ukraina sangat mengecewakan bagi Turki, meski telah melakukan berbagai upaya di semua tingkatan untuk mencegahnya. "Kami telah menunjukkan pendekatan yang berimbang yang melindungi dan menghormati hak-hak kedua pihak di semua platform di mana kami memiliki hak untuk menentukan," kata Erdogan, dikutip dari Sputnik.
Dia berharap, negosiasi kali ini menghasilkan kemajuan sehingga bisa naik ke tahap berikutnya. "Kemajuan yang akan Anda capai dalam negosiasi ini juga akan memungkinkan Anda untuk melangkah ke tahap berikutnya, hubungan di tingkat pemimpin. Kami juga siap untuk mengadakan pertemuan seperti itu," ujarnya.
Erdogan menegaskan, semua pihak menginginkan terciptanya gencatan senjata segera di Ukraina. "Kami percaya bahwa kita telah memasuki periode di mana hasil nyata harus diperoleh dari negosiasi. Dunia menunggu kabar baik dari Anda. Kami siap untuk memberikan kontribusi apa pun guna memfasilitasi tugas Anda," tuturnya.iNews Blitar
Editor : Edi Purwanto