MALANG, iNewsBlitar.id - Seluruh pasar hewan di Kabupaten Malang ditutup menyusul merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Upaya ini dilakukan sebagai antisipasi agar wabah PMK tidak semakin meluas. "Sudah kita pertimbangkan. Pasar hewan ditutup mulai saat ini, sampai waktu yang belum ditentukan. Menunggu kondisinya lebih lanjut," ucap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Nur Cahyo, Jumat (13/5/2022).
Menurut Nur Cahyo, pasar hewan menjadi lokasi yang rentang diduga awal penyebaran PMK pada hewan ternak. Pasalnya di pasar hewan sejumlah orang dan hewan ternak dari berbagai daerah biasanya berkumpul. Hal itulah yang membuat rentan terjadinnya penularan virus PMK. "(Penularan PMK) Ini nggak bisa diprediksi. Bisa dari manusia yang ketemu penyakit itu, atau ketemu ternak lain. Dari mana, nggak tahu. Pada saat itu kan pasar hewan masih banyak. Di situ kita nggak tahu, orangnya banyak, ternaknya banyak," katanya.
Sebagai upaya pencegahan pihaknya juga telah membentuk tujuh tim untuk disebar di 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang. Tim itu nantinya akan bekerja memeriksa masing-masing hewan ternak yang terindikasi terjangkit PMK. Setiap peternak juga selalu berkoordinasi dengan tim yang diturunkan untuk pemeriksaan kesehatan rutin, maupun inseminasi buatan.
Editor : Edi Purwanto
Artikel Terkait