Covid-19 Melonjak Lagi, China Lockdown Shanghai, Warga Mulai Frustrasi

Susi Susanti
Warga Shanghai mengaku frustasi dan putus asa akibat lockdown Shanghai (Foto: CNN)

Sejak awal pandemi, China telah memperketat aturan seputar penjualan dan pembelian obat demam, yang memerlukan resep dan tes Covid-19 negatif.

CNN telah melakukan geolokasi kompleks perumahan dalam video di Shanghai, tetapi tidak dapat memverifikasi video secara independen dan belum mengidentifikasi ibu yang terlibat.

Dalam seminggu terakhir, wabah Shanghai telah menyebar ke kota-kota terdekat termasuk Hangzhou dan Ningbo di provinsi Zhejiang. Beberapa kota terdekat dikunci, termasuk Haining di Zhejiang, dan Kunshan di provinsi Jiangsu.

Sementara itu, kota Guangzhou selatan telah melaporkan lusinan kasus sejak awal April juga, mendorong beberapa putaran pengujian massal dan penutupan sekolah. Warga telah dilarang meninggalkan kota, dan diharuskan menunjukkan tes PCR negatif jika mereka ingin pergi.

Pada Senin (11/4), pejabat Shanghai mulai melonggarkan tindakan di lingkungan yang belum melaporkan kasus positif dalam 14 hari. Namun, pihak berwenang memperingatkan penduduk tersebut hanya boleh keluar jika perlu, dites dua kali seminggu, dan penguncian itu akan diberlakukan kembali jika ada kasus baru yang terdeteksi di lingkungan tersebut. Ini masih membuat sebagian besar dari 25 juta penduduk kota itu terkunci.iNews Blitar

Editor : Edi Purwanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network