TULUNGAGUNG, iNewsBlitar – Surat rekomendasi partai politik dalam Pilkada 2024 Kabupaten Tulungagung ibarat pulung yang banyak ditunggu para kandidat.
Pulung dalam mitologi kekuasaan Jawa dipercaya sebagai alarm seseorang mengantongi anugerah dan sekaligus keramat. Dalam konteks Pilkada rekom partai politik merupakan pulung modern.
Tanpa rekom partai, langkah seseorang untuk menjadi bakal calon bupati maupun wakil bupati akan berhenti. Saat ini setidaknya ada 11 orang yang menanti jatuhnya pulung rekom PDI Perjuangan (PDIP).
Mereka diketahui telah mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati di Kantor DPC PDI Kabupaten Tulungagung.
Salah satu yang berebut pulung rekom PDIP itu adalah Kepala Desa Pucung Lor Kecamatan Ngantru Imam Sopingi atau Mbah Pucung. Seberapa besar peluang pulung PDIP jatuh ke tangan Mbah Pucung?
Pengambilan formulir pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati untuk Mbah Pucung diketahui dilakukan relawan pemenangan yang mewakili 257 desa di Kabupaten Tulungagung.
Sebelumnya sebanyak 257 kepala desa menyatakan mendukung Mbah Pucung maju sebagai bakal calon di Pilkada Tulungagung 2024. Pada masing-masing desa mereka mengibarkan baliho atau alat peraga kampanye untuk Mbah Pucung.
Selain kades, 19 PAC PDIP Tulungagung juga sudah bulat menyatakan dukungannya. Mereka secara terbuka mengantar para relawan pemenangan Mbah Pucung mengambil formulir pendaftaran di kantor DPC PDIP.
Mbah Pucung mengatakan, awalnya tidak ada niat maupun minat untuk ikut berkontestasi dalam Pilkada 2024. Namun melihat dorongan grass root semakin kuat dan meluas, dirinya memutuskan maju.
“Dorongan dan kepercayaan yang terus menguat itu akhirnya saya harus memutuskan,” ujar Mbah Pucung menceritakan proses politik yang saat ini dijalaninya.
Dalam upaya mendapat pulung rekom dari PDIP, nama Mbah Pucung bersaing ketat dengan Maryoto Birowo, Santoso, Kasil Rokhmat dan Gatut Sunu yang juga mendaftar di DPC PDIP.
Seperti diketahui, parameter yang dipakai partai politik untuk memberikan rekom kepada seorang kandidat adalah elektabilitas, popularitas, hasil survei internal dan kekuatan finansial.
Karena faktor geografis, DPP atau Tim Jakarta memantau elektabilitas dan popularitas seorang kandidat adalah melalui media. Hal itu diperkuat oleh hasil survey internal partai.
Mbah Pucung sendiri diketahui memiliki dukungan besar dari kader struktural dan kultural PDIP Kabupaten Tulungagung. Belum lagi ditambah dukungan dari kepala desa, perangkat serta berbagai komunitas. Situasi dukungan politik yang tidak dimiliki kandidat lainnya.
Sosok Imam Sopingi dikenal sebagai kepala desa dengan latar pengusaha sukses yang egaliter. Sejumlah kemenangan kandidat di Pilkada Tulungagung sebelumnya tidak pernah lepas dari perannya.
Istri Mbah Pucung diketahui anggota DPRD Kabupaten Tulungagung dari PDIP yang pada Pileg 2024 terpilih kembali.
Mbah Pucung menegaskan dirinya tidak terpaku pada opsi sebagai bacabup. Jika situasi politik Tulungagung menghendaki dirinya berada pada posisi bacawabup, ia bisa menerimanya.
Kendati demikian soal kendaraan politik, ia hanya akan berangkat dari PDIP atau koalisi PDIP dengan partai lain. “Dan bagi saya kandidat yang lain bukan lawan, tapi saudara. Sebab saya kenal baik dengan semuanya,” pungkasnya.
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait