Yahya Muhaimin, Mantan Mendiknas Gus Dur Ternyata Pernah Menghindari Profesi Guru

Ahmad Gozali
Prof Yahya Muhaimin, Mantan Menteri Pendidikan era Presiden Gus Dur, tutup usia. (foto : okezone.com)

BLITAR, iNewsBlitar - Prof. Yahya Muhaimin tutup usia pada hari ini Rabu 9 Februari 2022.

 

Yahya Muhaimin merupakan Mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) pada era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

 

Yahya Muhaimin meninggal dunia di Purwokerto pukul 10.15 WIB. Berdasarkan data yang dihimpun, Yahya Muhaimin lahir di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah pada 17 Mei 1943.

 

Almarhum merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1971, yang kemudian meraih gelar doktor dari Massachusetts Institute of Technology pada 1982.

 

Sebelum menjadi menteri, Yahya Muhaimin sempat mengajar (dosen) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.

 

Yahya Muhaimin berminat dengan politik sejak kecil. Sedari SD ia sudah rajin membaca koran. Pada Pemilu 1955 saat usianya 12 tahun, ia menyaksikan kaum politisi berebut massa melalui rapat-rapat umum.

 

Selain dikenal pakar hubungan internasional, Yahya Muhaimin juga seorang pengamat politik dan militer. Terlebih lagi, daerah kelahirannya di Bumiayu pernah menjadi medan pertempuran antara TNI dan Darul Islam (DI).

 

Yahya Muhaimin mengaku rutin mendengar derap sepatu lars, deru yang dikendarai perang, aba-aba militer, desingan peluru, serta ledakan mortir.

 

Di balik profesinya sebagai pengajar, Yahya Muhaimin ternyata pernah menghindari profesi guru. Padahal ibunya yang seorang pendidik pernah membujuknya jadi pengajar.

 

Titik balik terjadi setelah dua tahun dirinya merampungkan studi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM pada 1973. Anak kedua dari tujuh bersaudara itu menyadari bahwa jadi guru memang tidak terelakkan.

 

11 tahun setelahnya, Yahya Muhaimin melanjutkan perjuangan belajarnya di Institut Teknologi Massachusetts, Amerika Serikat dan meraih gelar dokter ilmu politik dengan disertasi ‘The Politic of Client Businessmen; Indonesian Economic Policy 1950-1980’.

 

Selama dua tahun setelahnya, dia mengelola Program S2 Fakultas Sospol UGM. Bagi Yahya Muhaimin, industri persenjataan merupakan program mahal dan mewah, dan Indonesia memerlukan.

 

Yahya Muhaimin menikah dengan Choifah dan memiliki empat anak. Ia juga seorang kolumnis di beberapa majalah dan surat kabar.

 

Ia juga menulis buku Masalah-Masalah Pembangunan Politik (1977) dan Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia (1982, revisi). Keduanya diterbitkan oleh Gadjah Mada Press.

Berikut jenjang pendidikan dan karier almarhum Yahya Muhaimin:

 

Pendidikan

* SRI, Bumiayu (1956)

* SMI, Bumiayu (1959)

* SMAN, Purwokerto (1962)

* Central Community High School, De Witt, Iowa, AS (1963)

* Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Yogyakarta (1971)

* IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (tidak selesai)

* Institut Teknologi Massachussets, AS (Doktor, 1982)

 

Karir

* Dosen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1973-sekarang)

* Pengelola program S-2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1982-1984)

* Kepala Pusat Studi Keamanan & Perdamaian UGM (1996-1999)

* Konsulat Pendidikan di Washington DC

* Menteri Pendidikan Nasional RI (1999-2001)

* Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Al Azhar Indonesia (2010- sekarang)

 

Karya

* Masalah-Masalah Pembangunan Politik (ed), Gadjah Mada Press (1977)

* Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia 1945-1966, Gadjah Mada Press (1982).

 

Editor : Solichan Arif

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network