BLITAR , iNews.id – Dolanan atau permainan tradisional yang dikenal anak-anak jaman dulu, mulai dirindukan lagi.
Permainan tradisional bahkan berusaha dikembalikan karena dianggap bisa menjadi salah satu obat untuk mengurangi kecanduan anak terhadap ponsel atau gadget.
Di Prabumulih Sumatera Selatan, permainan tradisional mulai dikenalkan lagi di sekolah-sekolah. Salah satunya di SD Negeri 39 Prabumulih.
Keceriaan terlihat di wajah-wajah siswa SD Negeri 39 Prabumulih. Mereka mencoba berbagai permainan tradisional bersama teman sekelas, mulai dari bakia, rangtu alu, engrang, lompat tali, cak ingkling, ular tangga dan lainnya.
Anak-anak mengaku senang walaupun terkadang terjatuh bersama. Mereka terus tertawa dan semangat untuk mengalahkan lawan main.
“Senang, mainnya sama-sama walaupun kadang kalah juga,” ujar Vika dan Tiara salah satu pelajar sekolah dasar Senin (24/1/2022).
Menurut Wakil Kepala SD 39 Prabumulih Ratna Herlinda, menghidupkan kembali permainan tradisional bertujuan mengurangi dampak negatif dari penggunaan gawai secara berlebihan.
“Selain itu permainan tradisonal ini kan membuat anak aktif bergerak dan tubuh menjadi lebih sehat,” katanya.
Ratna mengatakan, sudah seharusnya permainan tradisional kembali dikembangkan karena mengejarkan banyak hal positif, mulai dari kerja sama, kreativitas dan komunikasi.
“Dalam permainan peserta harus berkomunikasi, kerja sama dan kreatif agar seru dan menang,” katanya. iNews Blitar
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait