KEDIRI, iNews.id – Para pelajar Kampung Inggris, Pare Kabupaten Kediri tengah menikmati liburan yang menantang adrenalin. Puluhan siswa kursusan Kampung Inggris menjajal wisata alam permainan River Tubing atau susur sungai dan Goa Jegles di Desa Keling, Kecamatan Kepung.
Para siswa Kampung Inggris yang berasal dari berbagai daerah nusantara ini, mengaku penasaran dengan destinasi alam yang masih tergolong baru itu. Adanya medan curam bukanya membuat takut. Mereka malah semakin tertantang sekaligus keasyikkan.
“Tempatnya asyik, goanya juga indah, karena jika biasanya goa bagian atas tertutup batu, namun di Goa Jegles ini kita dapat melihat langit secara langsung,” tutur Kristiana salah satu wisatawan yang juga siswa Kampung Inggris.
“Dan untuk tuningnya tak kalah seru, karena banyk jeram-jeram kecil yang memacu andrenalin,” tambahnya. Saking asyiknya, mereka sampai lupa waktunya kembali.
Wisata susur sungai atau river tubing merupakan bagian dari wisata Goa Jegles yang berkedalaman 10 meter dari permukaan tanah. Panjang sungai sekitar 2,5 km. Wisata alam ini kesukaan para penantang adrenalin.
Bagi yang tak menyukai tantangan, biasanya akan mundur teratur. Goa Jegles ditemukan sejak tahun 1980, dan hanya dipakai sebagai akses wisata river tubing atau susur sungai.
Pengelola destinasi wisata alam yang tergolong belum lama ini adalah Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Bhumi Kalingga dan pemuda Karang Taruna.
Didin Saputro, pemuda penggagas wisata Goa Jegles mengatakan, river tubing menarik untuk dikunjungi. Wisata alam ini, kata dia cocok untuk adventure keluarga, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Rute susur sungai cukup panjang, yakni sekitar 2,5 km. “Sungai yang tak seberapa dalam, dan juga beberapa jeram kecil menantang namun mengasyikkan untuk dicoba,“ kata Didin. “Tentunya bagi yang suka menikmati wahana yang memacu adrenalin,” tambahnya.
Pengunjung wisata juga mendapat suguhan pemandangan eksotis di sepanjang jalur River Tubing. Mereka bisa menyaksikan eloknya hutan bambu, tebing, serta sejumlah air terjun kecil.
Di ujung jalur tubing, wisatawan akan mendapati bangunan kuno Terowongan Bok Pendem, serta sebuah jembatan peninggalan Kolonial Belanda yang berangka tahun 1882.
“Banyaknya jeram akan menambah keseruan selama susur sungai,” pungkas Didin. iNews Blitar
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait