Sebanyak 25 ribu liter minyak goreng dengan harga terjangkau digelontorkan dalam operasi pasar (Foto: Ist)
MALANG, iNews,id - Operasi harga minyak goreng mendapat respons sangat cepat, terutama dari ibu-ibu. Kios Alfamart di SPBU Pepen, Kepanjen, diserbu belasan ibu-ibu, Rabu (19/1/2021). "Saya tahu operasi harga minyak goreng dari Tiktok. Kemudian datang ke sini untuk beli minyak goreng. Saya beli 1 pack kemasan 2 liter dengan harga Rp 28 ribu," kata Weni, warga Kepanjen, Kabupaten Malang diwawancarai setelah beli minyak goreng, Rabu malam.
Meski dibatasi 1 pack, tapi Weni beli bersama suaminya. Alhasil, Weni dan suaminya berhasil membawa pulang 2 pack. "Ada operasi harga gula juga. 1 kg harganya 12 ribu. Tapi saya tidak beli," lanjutnya.
Seperti diberitakan, Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan (Mendag), menyampaikan program minyak goreng Rp14.000 per liter akan siap diluncurkan hari ini, Rabu (19/1/2022). Untuk sementara masih tersedia di ritel modern.
Menurut dia, minyak goreng satu harga tersebut berlaku di seluruh wilayah Indonesia. Melalui kebijakan ini, baik minyak goreng kemasan premium maupun kemasan sederhana akan dijual dengan harga Rp14.000 per liter.
Untuk tahap awal, lanjutnya, kebijakan minyak goreng satu harga ini dilakukan melalui ritel modern yang menjadi anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Sedangkan untuk pasar tradisional, akan diberikan waktu penyesuaian selambat-lambatnya 1 minggu.
"Jadi mulai Rabu, 19 Januari 2022, pukul 00.01 seluruh ritel modern akan menyediakan minyak goreng kepada masyarakat dengan harga Rp14.000 per liter. Khusus untuk pasar tradisional diberikan waktu penyesuaian selambat-lambatnya 1 minggu dari tanggal pemberlakuan,” kata Mendag Lutfi, dalam keterangan pers, Selasa (18/1/2022).
Pantauan di mini market yang terletak di SPBU Pepen, setidaknya ada lebih dari 10 ibu-ibu yang keluar dari Alfa Mart membawa kantong plastik berisi minyak goreng. Seorang ibu muda mengaku telah membeli satu pack minyak goreng. "Saya ingin beli dua tapi dibatasi. Jadinya beli satu," kata wanita berjilbab itu.
Petugas minimarket membenarkan bahwa minyak goreng diserbu pembeli. "Kan memang ada program minyak goreng dari pemerintah," jelasnya.
Meski banyak yang senang terkait kebijakan pemerintah tersebut, tapi ada juga yang kecewa. "Sehari sebelum ada operasi harga minya Rp 14 ribu per liter, saya beli minyak goreng Rp 30 ribu per liter," kata Arum, ibu muda asal Sananwetan, Kota Blitar. iNewsBlitar
Editor : Edi Purwanto
Artikel Terkait