Blitar.iNews.id - KH. Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden Indonesia menyampaikan bahwa Negara Indonesia merupakan negara dengan berbagai kultur dan budaya. Indonesia memiliki konsensus nasional yang dijadikan pedoman hidup masyarakat yaitu Pancasila.
Konsensus tersebut berisikan kesepakatan dan pedoman hidup untuk saling menghormati dan meningkatkan rasa toleransi atas setiap perbedaan dan keberagama yang ada di Negara ini.
Oleh karena itu, untuk menjaga persatuan Indonesia, konsensus ini harus terus dilaksanakan, sesuai dengan bunyi sila ketiga dalam Pancasila, “Persatuan Indonesia”.
Sesuai dengan isi sila ketiga Pancasila yaitu "Persatuan Indonesia", maka sebagai warga yang baik kita patut menjaga persatuan Indonesia. Hal ini merupakan konsensus yang harus terus dilaksanakan.
"Ya ini yang harus terus dijaga, Persatuan Indonesia Ini," ujar Kiai Ma'ruf dalam acara Podcast Deddy Corbuzier, Selasa (4/1/2022).
Kiai Ma'ruf menyampaikan, sebagai negara yang memiliki keragaman, potensi perpecahan pun cukup besar untuk terjadi di Indonesia. Sehingga, dalam mengutarakan pendapat yang berbeda-beda hendaknya dapat disampaikan dalam koridor aturan yang telah ditetapkan agar tidak menimbulkan konflik atau keresahan di masyarakat. Khususnya, bagi generasi muda yang merupakan generasi penerus bangsa.
“Kan kita ada kesepakatan. Cara-cara kita menyampaikan aspirasi itu ada konstitusional, ada aturannya, ada cara-caranya, ada mekanismenya. Semua di Indonesia ini bisa memperjuangkan aspirasinya asal menggunakan mekanisme yang ada, yang disediakan,” urai Wapres.
“Selama tidak melanggar kesepakatan, saya kira itu yang harus dijaga dan itu harus dirawat terus, bagi generasi muda itu menjadi tanggung jawab,” tambahnya.
Aturan-aturan tersebut, imbuh Wapres, merupakan koridor yang akan mencegah terjadinya ujaran kebencian (hate speech) yang mungkin timbul sehingga menggeser makna asli dari aspirasi yang akan disampaikan.
“Bebas itu kan yang penting tidak melanggar aturan, tidak ada hate speech ya, tidak masuk ke wilayah itu,” ungkap Wapres.
“Kritik itu sehat, menyampaikan sesuatu kemudian perlu diperbaiki, itu positif. Konstruktif namanya. Apalagi kalau disertai solusi-solusi. Wah itu lebih. Tapi dengan cara yang proporsional. Nggak ada masalah, wong negara kita demokrasi,” lanjutnya.
Wapres pun berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia, selain menjaga persatuan seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat terus bahu-membahu untuk membangun kesejahteraan Indonesia. Ia mengajak seluruh elemen untuk mengisi pembangunan dengan hal-hal bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat dan negara.
“Kita ikut menaruh bata. Satu bata, dua bata gitu. Karena Indonesia ini satu bangunan, yang kita bangun, diletakkan oleh para pendahulu dari generasi ke generasi. Yang penting, masing-masing (me)naruh saja, semakin lama menjadi satu banteng besar dan memberi kemaslahatan untuk masyarakat Indonesia,” pungkas Wapres.
Editor : Robby Ridwan
Artikel Terkait