BLITAR, iNewsBlitar - Ziarah Anies Baswedan ke makam KH Zainul Arifin Pohan, yakni tokoh NU (Nahdlatul Ulama) yang pernah menyelamatkan Bung Karno dari serangan orang DI/TII mendapat respon dari KH Nasirul Mahasin atau Gus Mahasin.
Gus Mahasin yang juga kakak kandung Gus Baha atau KH Ahmad Bahauddin Nursalim menilai apa yang dilakukan Anies Baswedan sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi pesantren.
Bahkan pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Narukan, Rembang Jawa Tengah itu terang-terangan menyebut Anies Baswedan sebagai satu-satunya calon presiden (capres) 2024 yang sangat NU.
“Yang dilakukan Pak Anies adalah bentuk mahabah terhadap kiai dan sekaligus penghormatan tradisi pesantren,” ujar Gus Mahasin melalui pesan WA kepada MPI Sabtu (11/2/2023).
Ziarah yang dilakukan Anies ke makam KH Zainul Arifin Pohan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta bertepatan dengan perayaan 1 Abad NU di Sidoarjo, Jawa Timur 7 Februari 2023.
Ziarah itu diunggah Anies di akun instagramnya. Kiai Zainul Arifin Pohan merupakan salah satu penggerak (muharrik) NU awal di Jakarta. Ia berasal dari Barus Sumatera Utara, yang mana sejak remaja merantau ke Jakarta dan lalu bergabung ke dalam gerakan pemuda Ansor.
Kiai Zainul juga pernah menjadi Ketua NU Jatinegara dan Ketua DPRGR perwakilan dari NU. Saat Bung Karno diserang anggota DI/TII ketika salat Idul Adha, Kiai Zainul Arifin memilih menjadi perisai hidupnya.
Peristiwa itu berlangsung 14 Mei 1962. Peluru yang seharusnya tertuju kepada Presiden Soekarno mengenai tubuh Kiai Zainul Arifin. Ziarah yang dilakukan Anies Baswedan di tengah kesibukannya, kata Gus Mahasin sangat menyentuh.
Menurut dia, ziarah Anies Baswedan telah membangkitkan kembali memori warga nahdliyin terhadap tokoh-tokoh penting NU. Sebab sebagian besar warga NU bisa jadi sudah lupa dengan ketokohan Kiai Zainul Arifin.
Bahwa Kiai Zainul Arifin merupakan tokoh penting NU pada periode revolusi kemerdekaan adalah hal penting yang perlu dikenang kembali. “Akhirnya kita mengingat kembali orang tua kita. Ini sesuatu yang sangat berharga. Ini artinya Pak Anies ini capres yang NU banget,” papar Gus Mahasin.
Gus Mahasin juga menambahkan, ada pelajaran penting yang bisa diambil dari ziarah yang dilakukan Anies Baswedan. Warga nahdliyin sebaiknya mulai mengenali kembali tokoh-tokoh penting NU, khususnya yang ada di daerah.
Salah satu caranya adalah dengan menziarahinya kembali, karena tidak tertutup kemungkinan para tokoh penting tersebut telah terlupakan. Pelajaran penting lainnya adalah NU terbukti sebagai penjaga persatuan Indonesia.
NU, kata Gus Mahasin tidak pernah tergoda dengan isu perpecahan meski didalihkan melalui argumentasi agama seperti DI/TII maupun alibi nasionalisme lainnya.
Kakak Gus Baha yang juga pernah menjabat Wakil Bupati Rembang (2000-2005) itu juga memuji cara Anies memperingati 1 Abad NU. Anies telah memperlihatkan sesuatu yang khas dari warga nahdliyin. “Menunjukkan Pak Anies ini seseorang yang menganut Aswaja,” ungkapnya.
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait