JAKARTA, iNewsBlitar – Megawati Soekarnoputri hadir dalam acara anugerah satu abad NU (Nahdlatul Ulama) di di Theatre Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII) Jakarta, Selasa kemarin (31/1/2023).
Ketua Umum PDIP yang juga Presiden RI ke-5 itu tengah menerima penghargaan mewakili mendiang ayahnya, Soekarno.
Megawati bercerita kenangannya bersama Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid yang tengah diundang oleh pengurus PDIP. Saat itu Megawati dan Gus Dur bukan Presiden dan Wakil Presiden.
Megawati menyebut, Gus Dur berguyon soal PDI dan NU yang sama saja karena sama-sama salah.
"Saat itu selesai acara ketika Gus Dur memberikan kuliah Islam di acara tersebut, Gus Dur memberitahu saya kalau PDI dan NU itu sama saja. Gus Dur berguyon kalau persamaannya itu karena sama-sama salah," ujar Megawati saat memberikan sambutan, Rabu (1/2/2023).
Heran, Megawati pun menanyakan maksud sama-sama salah tersebut. Itu lantaran pengurus PDI (saat itu) dan NU mengajukan permohonan dana untuk pembangunan kantor cabang NU kepada Gus Dur dan dirinya.
Megawati menyebut, saat itu pengurus PDI dan NU menyebut "siteris" saat menyambut Gus Dur dan dirinya.
"Ditanya sama beliau (Gus Dur), gimana waktu ada pertemuan (saat sesi acara). Yang jawab bukan PDI tapi yang NU. (Nu bilang) Waduh itu gus yang nonton yang denger itu Siteris," katanya.
"Ini apa ini guyonnya terus saya bilang gitu," lanjut Megawati.
Megawati itu melanjutkan ceritanya bahwa pengurus NU itu mengalami kekurangan dana. Ia menjelaskan, kekurangan dana yang dimaksud kepada Gus Dur itu untuk keperluan ethernit.
"Jadi minta tolong untuk diberikan ethernit, Gus Dur cerita sama saya, salahnya yang sama apa, dia (NU) nulis surat sama saya katanya minta dana untuk ethernit," ujarnya.
Megawati menjelaskan apa arti siteris dan ethernit tersebut. Ia mengulang ucapan Gus Dur yang menjelaskan sembari berguyon kedua kata yang tidak dipahaminya tersebut.
"Jadi apa itu ethernit, tanya saya. Gus Dur bilang Itu loh teknologi-teknologi itu loh, apa coba? Internet," ucap Megawati disambut gelak tawa para hadirin.
"Jadi dengan segala hormat saya, saya sangat ingat juga, itu siteris maksudnya histeris. Jadi benarlah kalau Gus Dur bilangnya, kesalahannya sama saja. Itulah yang namanya rakyat," tutup Mega.
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait