Sikap Tegas Inggit Saat Soekarno Minta Izin Menikahi Fatmawati: Orang Banjaran Pantang Dimadu

Arif
Soekarno dan Inggit. (Foto: Arsip Sejarah/Sampoer Merah)

JAKARTA,iNewsBlitarInggit Garnasih merupakan perempuan kedua yang dinikahi Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno. Inggit banyak membantu perjuangan Bung Karno saat putra sang fajar itu dipenjara Pemerintah Kolonial Belanda di penjara Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

Inggit Garnasih yang menyelundupkan buku-buku bacaan untuk Kusno, begitu panggilan sayangnya kepada Bung Karno. Termasuk bagaimana Bung Karno bisa tetap menjalin komunikasi dengan kawan-kawan pergerakannya di luar penjara, Inggit banyak berperan.

Namun lika-liku pernikahan Presiden RI pertama dengan Inggit Garnasih tak berjalan mulus. Pernikahan yang berjalan setelah 20 tahun lamanya itu akhirnya kandas.

Kisah cinta keduanya mulai berubah setelah Inggit dan Soekarno berada di Bengkulu. Selama di pengasingan, Inggit mulai merasakan bahwa suaminya sedang menyukai seorang gadis cantik yang bernama Fatmawati.

Fatmawati adalah putri dari Hasan Din, seorang pengurus Muhammadiyah sekaligus rekan Soekarno, dan juga teman belajar di sekolah yang sama  dua orang anak angkat mereka yaitu Ratna Djuami dan Kartika.

Dikisahkan dalam buku Soekarno Fatmawati, pada pertemuan pertama Soekarno dan Fatmawati, Inggit teringat kejadian itu. Dia juga merasa bahwa suaminya kala itu sudah menjalin asmara dengan Fatmawati.

“Kami banyak menerima orang ketika Kusno dibuang di Bengkulu. Satu di antaranya Fatmawati dengan kedua orang tuanya. Fatma tidak mau pulang, minta tinggal bersama kami. Akhirnya saya ketahui, dia ada hubungan dengan Kus,” kata Inggit seperti dikutip dalam buku Soekarno Fatmawati.

Seperti yang diketahui, dalam pernikahannya dengan Inggit, Soekarno tidak memiliki anak satupun. Soekarno mengatakan bahwa dirinya bermaksud menikahi Fatmawati karena dia ingin memiliki keturunan. Satu-satunya hal yang tak bisa diberikan Inggit kepada suaminya.

Kendati demikian Soekarno tak berniat untuk menceraikan Inggit. Dia hanya meminta restu dari Inggit untuk menikah lagi. Kala itu, status Inggit masih menjadi istri pertamanya.

“Inggit terlalu baik untuk diceraikan, tidak mungkin aku tega padanya. Sekarang ini aku mendambakan seorang anak dari keturunanku sendiri, sedangkan Inggit tidak dapat memberinya, apakah aku salah?” ujar Soekarno.

Mendengar perkataan Soekarno pun Inggit sontak menjawab bahwa dirinya amat sangat menolak untuk dimadu. Inggit lebih memilih bercerai dari Soekarno daripada harus dimadu.

“Aku orang Banjaran dari keluarga yang pantangannya adalah dimadu dalam keadaan bagaimanapun. Sudah aku jelaskan, kalau mau mengambil dia, ceraikanlah aku! Aku pantang dimadu!” pungkas inggit.

Editor : Solichan Arif

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network