Dia menjelaskan RUU ini mengatur secara eksplisit dan tegas yang terkait dengan hak cuti bagi ibu melahirkan selama 6 bulan dengan gaji penuh di 3 bulan pertama dan 75 persen gaji di 3 bulan. Kemudian, kata dia, bagi ibu yang keguguran juga punya hak untuk mendapatkan cuti atau istirahat selama 1,5 bulan. Suami juga mendapatkan hak untuk mendampingi bagi istrinya yang keguguran selama 7 hari.
"Kenapa kemudian ini semua diatur di dalam RUU KIA, seperti yang saya bilang bahwa yang terkait dengan kesejahteraan ibu dan anak pasti ini akan menjadi satu sistem yang memiliki satu kesatuan dengan anak. Kualitas kesehatan bagi ibu ini bukan hanya urusan ibu seorang, sehingga harus diperhatikan bagaimana kondisi kehamilan dan pasca kehamilan," katanya.
Editor : Edi Purwanto
Artikel Terkait