get app
inews
Aa Text
Read Next : Pasangan Mas Ibin-Elim Jadi Harapan Baru di Pilkada Kota Blitar 2024

Malam 17 Agustus 2022, Kota Blitar Ditutup, Ada Kegiatan Grebeg Proklamasi, Ranmor Dilarang Masuk

Minggu, 05 Juni 2022 | 05:15 WIB
header img
Kota Blitar tidak terlalu besar, hanya tiga kecamatan yakni Kecamatan Kepanjen Kidul, Sananwetan dan Sukorejo. Foto:KPU Kota Blitar

Begini gambarannya. Simak baik-baik.
Pada 16 Agustus 2022, tepatnya malam 17 Agustus 2022. Saya minta ada panser atau tank miliknya Yonif 511 diparkir di depan Hotel Herlingga Kota Blitar. Empat kendaraan tempur diarahkan ke timur. Tempatkan satu peleton bersama anggota Satlantas Polres Blitar Kota. Arus lalu lintas dari Kota Malang menuju Tulungagung dibuang ke arah selatan menuju  perempatan Yonif 511. Tapi dilarang melintas ke barat. Di sini akan ada kendaraan tempur dua unit, diparkir di tengah jalan menutup akses menuju kota. penutupan serupa akan dilakukan di perbatasan Selatan terminal Patria, Tanjungsari, Sanankulon  dan Kelurahan Rembang.
 "Semua akses kendaraan bermotor, baik mobil atau motor dilarang masuk. Kota Blitar pada malam 17 Agustus 2022 tertutup bagi kendaraan bermotor. Motor-motor yang ada di rumah disimpan. Semua warga kalau mau keluar rumah harus jalan kaki atau  naik sepeda angin," tegasku. "Paham ya?", tanyaku dijawab anggukan sebagian besar kepala dinas. Terutama Kepala Dinas Perhubungan. Dia tampak mencatat setiap yang kusampaikan.
 "Saya menamakan kegiatan ini Grebeg Proklamasi," kataku melanjutkan. Apa kegiatannya? Kita mengadakan tasyakuran bersama-sama. Bentuk kegiatannya makan tumpeng bersama-sama seluruh masyarakat Kota Blitar. Sebagai kebutuhan publikasi di media sosial dan media mainstream, tumpengnya harus menarik. Ada 17 Tumpeng Raksasa. Ini menandakan tanggal kemerdekaan yakni 17 Agustus. Kemudian ada 8 tumpeng buah sebagai tanda bulan Agustus, dan ada 1945 takir. Semua nasi tumpeng, tumpeng buah, dan nasi takir, nanti diarak dari Balai Kota menuju ke Alun-Alun Kota Blitar. Kita siapkan panggung doa bersama lintas agama. Nanti yang diundang ke Alun-Alun dibatasi maksimum 5.000 orang dari tokoh agama, tokoh masyarakat, anak yatim, kiai, pendeta, guru-guru. Kalau perlu kita undang Cak Nun atau seniman besar lainnya datang ke Blitar.


Bagaimana dengan warga Kota Blitar lainnya? Semua juga akan merasakan tasyakuran bersama ini. Bedanya, yang di lingkungan terkecil akan diurus oleh Ketua RT, RW, Lurah, dan Camat. Jadi semua rukun lingkungan wajib keluar rumah mengikuti tasyakuran bersama melalui virtual sehingga tidak semua warga tumplek blek ke Alun-Alun Kota Blitar. "Pak Camat paham ndak yang saya maksud?," tanyaku kepada tiga Camat. Maklum meski aku menjabat wali kota Blitar cuma memimpin tiga kecamatan.  Tiga Camat yang kupandang mengangguk satu per satu. 
Mudah-mudahan bukan anggukan asal bapak senang. Tapi benar-benar mengerti gagasanku ini. Bagiku Grebeg Proklamasi ini sangat penting. Karena ini juga akan mendatangkan wisatawan dari berbagai daerah untuk berkunjung ke Kota Blitar. Aku sudah mengizinkan dua hotel bintang 3 berdiri masak tidak ada yang menginap, kasihan investornya. Grebeg Pancasila juga akan mengangkat nama partai pengusungku yang akan berkompetisi pada 2024. Grebeg Proklamasi akan diisi makan bersama nasi tumpeng yang dimasak oleh-oleh istri-istri kita, UKM IKM kita, warung-warung kita. Yang merasakan adalah kita,  anak-anak kita, tetangga kita, nenek-nenek kita, dan kakek-kakek kita.


Harapannya mereka terdampak oleh gerakan pemulihan ekonomi yang sudah digulirkan pemerintah pusat. "Sehingga warga-warga perumahan yang sudah mulai individul, keluar rumah bercengkerama dengan tetangga satu RT, satu Kampung,. Kita ingin mendidik anak-anak kita memahami arti kebersamaan dalam peringatan hari kemerdekaan RI," jelasku.

  
Dua jam saja. Mulai jam 19.00 sampai pukul 21.00 WIB. Untuk menambah sakral dan khidmat, saya minta penerangan jalan umum dimatikan. Semua RT membuat lampu obor yang dipasang di pinggir jalan-jalan utama. Dinas Kominfo harus memasang layar lebar di setiap sudut perempatan jalan agar semua warga bisa mengikuti virtual. Sebelum memasuki acara inti, pengeras milik Dinas Perhubungan di Kota Blitar harus menyanyikan lagu-lagu perjuangan.

Editor : Edi Purwanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut