BLITAR, iNewsBlitar – Pasangan petahana Rini Syarifah (Mak Rini)-Abdul Ghoni kalah telak dari pasangan Rijanto-Beky Herdihansah dalam Pilkada Kabupaten Blitar 2024.
Hasil rekapitulasi KPU, perolehan suara Mak Rini diketahui hanya 21 persen. Menurut mantan wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso, Mak Rini tidak perlu patah arang.
Ia masih bisa mengabdikan diri untuk masyarakat Kabupaten Blitar. Perolehan suara 21 persen, kata Rahmat bisa dipakai sebagai modal maju pemilihan kepala desa (pilkades).
Rahmat menegaskan dirinya serius memberi saran. Apalagi selain mesin partai yang bergerak maksimal, Mak Rini juga mendapat sokongan pondok pesantren PETA Tulungagung.
"Bagus kan?, dengan meraih suara 21 persen bisa jadi modal kuat maju Pilkades. Kalah di Pilkada, tetap bisa mengabdi untuk masyarakat menjadi Kades," ujarnya kepada wartawan melalui saluran telepon Sabtu (28/12/2024).
Rahmat Santoso merupakan eks Wabup Blitar pendamping Bupati Blitar Mak Rini periode 2019-2024. Masa pengabdian Rahmat sebagai wakil bupati hanya 2,5 tahun.
Rahmat mengundurkan diri dari jabatan wabup Blitar lantaran menunaikan tugas partai maju sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI dari Partai PAN di Dapil Bojonegoro-Tuban, Pileg 2024.
Rahmat juga memuji kepemimpinan Mak Rini selama menjabat sebagai bupati Blitar, yang menurutnya sangat bagus dan responsif terhadap keluhan masyarakat.
Ia mencotohkan adanya protes dari Gendro Wulandari terkait tanah redis warga Desa Modangan Kecamatan Nglegok. “Kan langsung diselesaikan," ungkapnya.
Begitu juga kepemimpinan Mak Rini sebagai ketua partai di Kabupaten Blitar (Ketua DPC PKB).
Rahmat menilai Mak Rini sudah mumpuni dan karenanya layak maju mencalonkan diri sebagai pengurus ke tingkat struktur yang lebih tinggi.
Karena saat ini telah menjabat ketua di level kabupaten dan wakil ketua di Jawa Timur, sudah waktunya Mak Rini maju ke tingkat DPP, jadi wakil ketua umum.
"Maka dengan prestasinya selama memimpin Kabupaten Blitar, sudah layak maju menjadi wakil ketua umum di pusat," tambah Rahmat.
Sementara menanggapi pujian dan saran Rahmat Santoso kepada Mak Rini untuk maju Pilkades, sejumlah warga di wilayah Srengat Kabupaten Blitar mengatakan, hal itu bukan saran atau sindiran.
Yang disampaikan mantan wabup Blitar itu adalah tamparan keras untuk Mak Rini.
Mereka juga mengatakan, hal-hal seperti ini tidak akan muncul jika Mak Rini bekerja seperti biasa menuntaskan kepemimpinannya, termasuk mengucapkan selamat kepada pasangan pemenang Pilkada 2024.
“Wah, ini bukan saran atau sindiran, tapi tamparan keras. Nglejing,” ujarnya sembari tertawa.
Sebelumnya diketahui muncul sorotan kepada Mak Rini pasca kekalahan perhelatan Pilkada Kabupaten Blitar 2024. Mak Rini tidak terlihat lagi di depan publik.
Padahal yang bersangkutan masih menjabat Bupati Blitar sekaligus Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar. Kehadiran terakhir Mak Rini di depan publik pada 30 November 2024.
Seluruh kegiatan resmi pemerintahan Kabupaten Blitar, mulai bersama Forkopimda, upacara rutin hingga penerimaan penghargaan Kementerian, diketahui diwakilkan kepada Sekda Kabupaten Blitar Izul Marom.
Sebelumnya Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi meminta Mak Rini tetap melaksanakan tugasnya dengan baik, sampai berakhirnya masa jabatan pada Februari 2025 mendatang.
Suara-suara sumbang di internal partai, yakni utamanya di tingkat bawah terhadap kepemimpinan Mak Rini di PKB Kabupaten Blitar juga mulai bermunculan.
Editor : Solichan Arif