BLITAR, iNewsBlitar - PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) berkoalisi mengusung pasangan Rijanto - Beky Hendriansyah atau Haji Beky di Pilkada Kabupaten Blitar 2024.
Tingkat popularitas, elektabilitas dan logistik yang dimiliki Kaji Beky jadi faktor penting bagi pasangan Rijanto-Beky mengalahkan Bacabup petahana Rini Syarifah atau Mak Rini yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Iya Kaji Beky jadi faktor penting peraih kemenangan,” ujar Ketua Desk Pilkada PAN Kabupaten Blitar Miftakhul Huda kepada iNewsBlitar Sabtu (3/8/2024).
Haji Beky atau Kaji Beky merupakan pengusaha kaya raya di bidang peternakan dan pertanian yang mendapat julukan crazy rich atau sultan Blitar. Sifat dermawan Beky yang sudah dikenal sebagian besar masyarakat Kabupaten Blitar, salah satu nilai plusnya.
Nilai lebih lainnya, Kaji Beky juga dikenal sebagai santri kinasih dai kondang Gus Iqdam atau Muhammad Iqdam Kholid. Hampir di setiap acara pengajian majelis Sabilu Taubah (ST), Kaji Beky selalu terlihat hadir di dekat Gus Iqdam.
Berulangkali namanya disebut Gus Iqdam di depan jamaah yang nyaris tidak pernah sepi. “Tentunya kedekatan Kaji Beky dengan Gus Iqdam juga berpengaruh pada elektoral,” tambah Huda.
Pengusaha kelahiran Desa Tawangrejo, Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar itu juga memiliki kesiapan logistik yang mumpuni. Siapa yang meragukan kemampuan ekonomi Haji Beky.
Sementara sudah jadi rahasia umum, kemenangan dalam pesta demokrasi langsung ditentukan oleh popularitas, elektabilitas serta kekuatan logistik atau amunisi, dan terutama logistik jadi unsur terpenting.
Menurut Huda, pasangan Rijanto-Beky merupakan paketan politik PDIP dan PAN yang saat ini tinggal menunggu turunnya rekom partai yang diperkirakan tidak lama lagi.
“Untuk rekom partai tidak akan lama,” ungkapnya. Pada Pilkada 2020, PAN diketahui berkoalisi dengan PKB mengusung pasangan Rini Syarifah atau Mak Rini dan Rahmat Santoso atau Makde Rahmat.
Koalisi PAN dan PKB sukses mengalahkan PDIP yang mengusung pasangan petahana Rijanto-Marheinis Urip Widodo. Koalisi PAN-PKB meraup kemenangan 58,84 % suara, sedangkan PDIP hanya 41,16 % suara.
Sementara pada Pilkada Blitar 2024, PDIP telah berkoalisi dengan PAN untuk menantang PKB yang mengusung bacawabup petahana Mak Rini. Apakah pertandingan yang diprediksi bakal sengit itu sebagai pertandingan balas dendam?.
Huda menegaskan pertandingan Pilkada 2024 bukan ajang balas dendam. Dalam spektrum politik yang lebih luas, PAN telah membuktikan di manapun berada siap meraih kemenangan.
Karenanya prosentase kemenangan yang diraih pada Pilkada 2024 harus lebih besar dari Pilkada 2020. “Ini bukan pertandingan balas dendam, namun target kemenangan harus lebih besar dari Pilkada 2020,” pungkas Huda.
Editor : Solichan Arif