get app
inews
Aa Read Next : Kisah Kekejaman Polisi Pada Jaman Hindia Belanda

Kisah Bali, Dibalik Pesonanya Ternyata Pernah Dihajar Bencana Bertubi-tubi

Jum'at, 15 Desember 2023 | 11:40 WIB
header img
Kisah Bali, Dibalik Pesonanya Ternyata Pernah Dihajar Bencana Bertubi-tubi. (foto:wikipedia)

BLITAR, iNewsBlitar - Bali, pulau dewata yang memiliki keindahan alam yang memesona ternyata pernah didera bencana alam yang bertubi-tubi.

Selama abad XIX, yakni pada masa penjajahan kolonial Belanda, Bali dihujani peristiwa bencana yang tidak henti-henti.

Sedikitnya 25.000 nyawa penduduk Bali melayang terimbas erupsi atau letusan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa.

“Dari April sampai Juli 1815 Gunung Tambora di Pulau Sumbawa meletus, menewaskan lebih banyak orang daripada letusan Krakatau pada tahun 1883 yang lebih terkenal,” demikian dikutip dari buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008).

Letusan Tambora mengakibatkan 10 ribu nyawa melayang seketika. Kemudian sebanyak 38.000 orang diperkirakan mati akibat kelaparan yang menyusul letusan tersebut.

Jumlah total korban jiwa akibat erupsi Tambora di Sumbawa, Lombok dan Bali diperkirakan mencapai 117.000 orang.

Letusan Gunung Tambora juga merusak area pertanian di Bali. Tebal lapisan abu yang mencapai lebih dari 20 cm, mengakibatkan kerusakan parah pada lahan pertanian.

Pada saat yang sama, yakni tahun 1817 Bali dihantam wabah penyakit pes yang merusak pasokan makanan. Wabah pes disusul amukan wabah cacar yang dimulai pada tahun 1828.

Jumlah orang Bali yang tewas tewas dalam wabah cacar pada tahun 1871 mencapai 15.000-18.000 orang.

“Antara tahun 1850 dan 1888 muncul 7 kali wabah cacar, 5 kali wabah kolera, 4 kali pes, dan beberapa kali disentri”.

Musibah alam tidak berhenti disitu. Penderitaan penduduk Bali seolah dilengkapi dengan guncangan gempa bumi dahsyat pada tahun 1888. Namun perubahan positif terjadi pada beberapa tahun berikutnya

Timbunan abu Gunung Tambora mengubah kesuburan tanah di Bali menjadi lebih baik. Dalam dua dasawarsa, Bali yang di masa kolonial terkenal sebagai daerah pengekspor budak menjadi pengekspor hasil bumi.

Yakni terutama beras, kopi, nila dan daging babi. Pasar ekspor utama Bali pada masa kolonial Belanda itu adalah Singapura yang merupakan daerah jajahan Inggris.

Demikian cerita tentang Pulau Bali yang memiliki catatan sejarah bencana alam yang bertubi-tubi.     

Editor : Solichan Arif

Follow Berita iNews Blitar di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut