get app
inews
Aa Read Next : Temuan Ilmuwan: Bentuk Bumi Ternyata Tidak Serupa Bola

Kasus DBD Mulai Teror Kediri, ini Langkah yang Diambil Warga

Minggu, 16 Januari 2022 | 15:50 WIB
header img
foto : fogging

KEDIRI, iNews.id – Setiap musim hujan yang diselingi panas, kasus DBD selalu menjadi ancaman. Nyamuk aedes aegyptie (nyamuk demam berdarah) selalu berkembang biak di air tergenang termasuk penampungan milik warga. Begitu juga yang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kediri.

 

Agar kasus DBD tidak meluas, masyarakat dihimbau segera mengambil langkah sebagai berikut : 

 

1. Membersihkan  rumah dan lingkungan masing-masing dengan cara menguras semua penampungan air bersih (contoh bak kamar mandi, tampungan air untuk memasak, air minum burung , tampungan air di dispenser, tampungan air di belakang kulkas dll). Intinya semua tampungan air baik di dalam maupun di luar rumah harus dikuras seminggu sekali..

 

 

2. Saat melakukan pengurasan sebaiknya membuat kesepakatan di lingkungan. Apakah setiap hari Jumat atau Minggu. Dengan menguras bersamaan akan memutuskan daur hidup nyamuk, karena nyamuk mulai telur sampai menetas dan terbang butuh waktu 13 - 14 hari. Adapun nyamuk dewasa umurnya hanya 30 hari. 

 

 

3. Bekerja sama dengan desa melalui tim kader Jumantik desa untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dari rumah ke rumah dengan radius 200 M dari kasus, dengan tujuan untuk menemukan sumber penularan. 

 

Selain pengurasan, di lingkungan yang ditemukan kasus DBD hendaknya juga segera diambil langkah pengasapan atau fogging

 

Seperti langkah yang diambil petugas Puskesmas Keling. Menyusul temuan kasus DBD, Puskesmas Keling langsung melakukan fogging di RT 21 dan 23 Dusun Bukaan.

 

“Yang di fogging ini adalah lingkungan yang terdapat kasus warga terjangkit demam berdarah (DB, di Dusun ini ada 4 yang terjangkit DB sehingga dilakukan Fogging),”  ujar Kepala Puskesmas Keling Wantyo Yekti Utoro.

 

Sementara Kades Keling Rofi'i Lukman mengatakan, tak hanya rumah warga, pengasapan juga menyasar sekolah, pondok pesantren, dan fasilitas umum di lingkungan tersebut. 

 

“Satu hari sebelum fogging telah dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak oleh Kader Jumantik Desa Keling, tentu untuk mengurangi dan mencegah perkembanganbiakan aedes aegyptie,”  tutur Rofi'i.

 

Dalam kesempatan fogging tersebut, Puskesmas dan Pemerintah Desa Keling juga menghimbau kepada warga agar secara rutin melakukan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) secara serentak.

 

“Usahakan tak ada genangan air di sekitar rumah. Kemudian plus ikanisasi atau pemberian ikan di bak mandi, mari cegah demam berdarah,” pungkasnya.blitar.inews.id

Editor : Solichan Arif

Follow Berita iNews Blitar di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut