BANDUNG, iNewsBlitar – Pengadilan Tinggi (PT) Bandung, Jawa Barat menjatuhkan vonis hukuman mati kepada terdakwa pemerkosaan belasan santriwati Herry Wirawan.
Majelis Hakim berharap Herry Wirawan bertobat sebelum eksekusi hukuman mati dilaksanakan. Dalam dokumen putusan hakim menilai, terdakwa pantas mendapatkan hukuman mati.
Hukuman mati diharapkan menjadi contoh sekaligus efek jera, agar peristiwa tersebut tidak terulang.
“Majelis hakim tingkat banding berkeyakinan terhadap terdakwa haruslah diberikan pidana yang setimpal dengan perbuatannya. Namun, pidana tersebut yang dapat memberikan efek jera dan menjadi contoh bagi orang lain agar tidak melakukan perbuatan yang serupa dengan perbuatan terdakwa,” tutur hakim ketua Herri Swantoro, Senin (4/4/2022).
Putusan hakim PT Bandung telah menganulir keputusan Pengadilan Negeri (PN) yang sebelumnya menjatuhkan vonis hukuman seumur hidup. Hakim PT Bandung berkeyakinan, hukuman penjara seumur hidup tak maksimal bagi terdakwa.
“Majelis hakim tingkat banding berkeyakinan hukuman yang pantas dan patut dijatuhi terhadap diri terdakwa adalah hukuman mati dengan harapan sebelum hukuman mati dijalankan terdakwa sempat dan dapat bertobat kepada Tuhan sesuai ajaran agama yang dianutnya,” tegasnya.
Hakim juga menyatakan bahwa hukuman mati yang dijatuhkan terhadap terdakwa bukanlah upaya balas dendam atas perbuatan terdakwa, melainkan untuk memberi rasa keadilan terhadap korban.
“Secara umum, sebagai upaya untuk melindungi masyarakat dari perbuatan serupa di kemudian hari dan dari kemungkinan pengulangan perbuatan serupa yang dilakukan oleh terdakwa,” tandas hakim.
Sebelumnya diberitakan, terdakwa kasus pemerkosaan terhadap belasan santriwati hingga hamil dan melahirkan, Herry Wirawan divonis mati. Vonis ini dibacakan Majelis Hakim PT Bandung dalam sidang banding yang diajukan oleh jaksa.
“Menerima permintaan banding dari jaksa/penuntut umum. Menghukum terdakwa oleh karena itu dengan pidana mati," tegas majelis hakim PT Bandung yang diketuai Herri Swantoro.
Dalam dokumen itu juga disebutkan, bahwa vonis dijatuhkan dalam sidang terbuka yang digelar hari ini.
Dalam putusannya, hakim juga memperbaiki putusan PN Bandung yang sebelumnya menghukum Herry Wirawan dengan penjara seumur hidup. “Menetapkan terdakwa tetap ditahan,” tutur hakim.
Adapun dalam perkara ini, Herry tetap dijatuhi hukuman sesuai Pasal 21 KUHAP jis Pasal 27 KUHAP jis Pasal 153 ayat ( 3) KUHAP jis ayat (4) KUHAP jis Pasal 193 KUHAP jis Pasal 222 ayat (1) jis ayat (2) KUHAP jis Pasal 241 KUHAP jis Pasal 242 KUHAP.
Kemudian PP Nomor 27 Tahun 1983, Pasal 81 ayat (1), ayat (3) jo Pasal 76.D UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo pasal 65 ayat (1) KUHP dan ketentuan-ketentuan lain yang bersangkutan.
Editor : Solichan Arif