Belajar Palsukan BBM via Youtube, IS Raup Jutaan Perbulan

BLITAR, iNewsBlitar- Is (45) Warga Desa Binangun, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar diamankan Satreskrim Polres Blitar karena memalsukan BBM. Ia merubah tampilan BBM jenis pertalite menjadi premium.

Aksinya ini dilakukan karena banyaknya permintaan warga untuk menggunakan BBm jenis premium. Bahkan harga jula premium lebih tinggi jika dibandikan dengan pertalite. 

Baca Juga

Dukungan Prabowo-Gibran di Kediri Menguat, LMDH Bolone Mase Gelar Deklarasi Kemenangan

IS biasanya membeli pertalite di SPBU dan merubahnya dengan cara memberi pewarna kimia. Tidak tanggung-tanggung, dalam sehari, Ia dapat meraup untung mulai Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. "Tidak pasti, biasanya sekitar 150 ribu sampai 200 ribu," ungka IS di Mapolres Blitar, Selasa (30/08/2022).

Aksi merubah pertalite menjadi premium ini sudah dilakukan selama satu bulan terkahir. Ia menjual pada orang yang lebih memilih premium. Sejumlah toko pengecer memilih membeli premium karya IS dibandingkan membeli pertalite yang asli.  "kalau pertalite itu ngandat di motor, orang lebih memilih premium," ungkapnya.

Is mengaku belajar merubah pertalite menjadi premium ini dari media sosial youtube. "Dari youtube mas belajarnya," tegasnya. 

Baca Juga

Ada 6 Drum BBM, Warung Milik Alfiah Ludes Terbakar

Untuk premium di Desa Binangun justru lebih tinggi harganya, yakni Rp 12 ribu perliter. Untuk pertalite harga jualnya Rp 10 ribu perliternya. Tingginya minat warga untuk menggunakan premium inilah yang dimanfaatkan oleh IS.

kapolres Blitar, AKBP Aditya Panji Anom mengatakan, bahwa terungkapnya kasus ini karena adanya laporan warga. Dari pengrebekan yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Blitar ditemukan 1.500 liter BBM. Tidak hanya itu, Petugas mengamankan puluhan jirigen dan satu mobil mini bus.

Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, IS akan dijerat dengan pasal 55 Undang- undang Migas dengan ancaman enam tahun penjara.

Baca Juga

Wabup Blitar dan Komunitas Otomotif Blitar Bagikan 1,1 Ton BBM Gratis

Editor : Robby Ridwan