get app
inews
Aa Text
Read Next : Kombinasi Pariwisata dan Budaya, Kota Blitar Ingin Kembangkan Ekonomi Kreatif

Kisah Alas Donoloyo, Penyumbang Tiang Masjid Agung Demak yang Dijaga Keturunan Majapahit

Senin, 27 Juni 2022 | 08:16 WIB
header img
Alas Donoloyo penyumbang tiang utama Masjid Agung Demak. (foto:Demakkab.go.id)

SUDAH  tak banyak lagi hutan di Pulau Jawa, yang kondisinya masih utuh dan lestari. Desakan perkembangan manusia dan kebutuhan yang mengikutinya, membuat kondisi hutan di Pulau Jawa semakin hari semakin surut. Tidak demikian dengan Hutan Donoloyo yang ada di Desa Watusomo, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Jateng. Hutan jati ini tetap lestari hingga kini, bahkan saat penjarahan hutan marak terjadi pada tahun 1998-2000-an, Hutan Donoloyo tak sedikitpun disentuh oleh para penjarah.

Masyarakat setempat mengenal Hutan Donoloyo ini dengan sebutan Alas Donoloyo. Sejak 30 Maret 1961, Alas Donoloyo ditetapkan sebagai cagar alam berdasarkan Surat Brigade Planologi Kehutanan No. 1160/V/6/P1.k, dengan luas 8,30 hektare.  Status Cagar Alam Donoloyo, semakin diperkuat dengan terbitnya Surat Keputusan (SK) Penunjukan Menteri Kehutanan No. SK.359/Menhut-II/2004 tanggal 1 Oktober 2004. Hutan ini berada di ketinggian 450 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Dilansir dari ksdajateng.id, cagar alam ini dulunya merupakan hutan jati milik Keraton Surakarta, dan menjadi pemasok seluruh kebutuhan kayu untuk pembangunan Keraton Surakarta. Bahkan, saat dibangun lagi setelah terbakar pada tahun 1985, bahan kayu jati Keraton Surakarta diambil dari Cagar Alam Donoloyo. Hutan alami yang dihuni berbagai jenis burung khas Pulau Jawa, seperti betet, gelatik, perkutut, tekukur, kutilang, kepodang, gemak, hingga ular sanca cokelat ini, banyak memikat masyarakat untuk berwisata.

Punden di hutan Cagar Alam Donoloyo terletak di Desa Watusomo, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Hutan ini dipercaya sebagai produsen kayu jati penyangga istana kerajaan Demak, Mataram Islam, hingga Surakarta. Foto/Dok.ksdajateng.id
 

Di balik kelestarian hutan jati ini, tersimpan legenda tentang Ki Ageng Donoloyo, yang disebut sebagai keturunan Raja Majapahit. Ki Ageng Donoloyo, dipercaya masyarakat setempat sebagai penjaga hutan jati ini. Bahkan, di tengah Alas Donoloyo, juga berdiri punden atau tempat persembahan yang hingga kini menjadi tempat masyarakat untuk melakukan ritual khusus.

Kisah legenda Ki Ageng Donoloyo ini, terungkap dari hasil penelitian akademisi Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta, Hesti Sulistyarini, dan Sudaryono yang dimuat dalam Journal of Empowerment Community and Education, Volume 1 Nomor 3 Tahun 2021. Dalam penelitian tersebut, Hesti Sulistyarini, dan Sudaryono mengutip buku berjudul "Kearifan Lokal di Tengah Modernisasi (Vol. 53)" karya Prastowo, K.

Editor : Edi Purwanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut