SYEKH Subakir adalah salah seorang ulama asal Persia (Iran saat ini) yang dikirim Khalifah Turki Utsmaniyah, Sultan Muhammad I untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Nusantara atau tanah Jawa. Syekh Subakir konon adalah seorang ulama besar yang juga menjadi anggota Wali Songo periode pertama. Konon dengan kesaktiannya dan tombak pusaka Kiai Panjang telah menumbal tanah Jawa dari pengaruh negatif makhluk halus saat awal penyebaran ajaran Islam di nusantara.
Syekh Subakir diutus ke tanah Jawa secara khusus untuk menangani masalah-masalah gaib dan spiritual yang dinilai telah menjadi penghalang diterimanya Islam oleh masyarakat Jawa ketika itu. Karena Syekh Subakir ini ahli dalam merukyah, ekologi, meteorologi dan geofisika. Berdasarkan Babad Tanah Jawa, setelah sampai ke nusantara, Syekh Subakir yang menguasai ilmu gaib dan dapat menerawang makhluk halus mengetahui penyebab utama kegagalan para ulama pendahulu dalam menyebarkan ajaran Islam karena dihalangi para jin dan dedemit penunggu tanah Jawa.
Lalu tombak pusaka Kiai Panjang tersebut ditancapkan tepat di Puncak Tidar sebagai penolak bala. Konon tombak sakti itu menciptakan hawa panas yang bukan main bagi para lelembut dan bangsa jin yang berdiam di Gunung Tidar. Lelembut, setan, siluman lari menyelamatkan diri. Jin, peri, banaspati, semuanya tak kuat menahan panasnya pancaran kekuatan hawa panas yang dikeluarkan tombak tersebut.
Sebagian jin yang lain ada yang mati akibat hawa panas dari tumbal yang dipasang Syekh Subakir tersebut. Konon Sabda Palon, raja bangsa jin yang telah 9.000 tahun bersemayam di Puncak Gunung Tidar terusik dan keluar mencari penyebab timbulnya hawa panas bagi bangsa jin dan lelembut. Sabda Palon lalu berhadapan dengan Syekh Subakir. Sabda Palon lalu menanyakan maksud pemasangan tombak tersebut.
Editor : Edi Purwanto
Artikel Terkait