Mereka, bersama dengan pria yang terbakar, dibawa ke kamar mayat pada Senin (2/5/2022). Tidak ada penjelasan untuk formasi Z — simbol invasi Rusia — atau tubuh yang terbakar yang disandarkan pada penghalang. Keduanya dapat dianggap sebagai kejahatan perang, karena tidak menghormati martabat orang mati. Selanjutnya penyelidikan atas identitas mereka segera dilakukan sebagai upaya untuk memberi tahu keluarga. Satu hal yang sulit dijelaskan. Mayat seorang pria dengan lencana Ukraina ternyata memiliki surat-surat identitas seorang tentara Rusia. Apartemen tempat ketiga mayat itu ditemukan telah dihancurkan dengan peluru tajam, tetapi tidak jelas apa yang membunuh mereka.
Penembakan dan serangan udara menjadi ancaman harian bagi semua orang di sini. Sementara itu, Rusia sangat membatasi pelaporan di zona pertempuran. Pemerintah Ukraina telah memberlakukan batasan yang lebih longgar. Di Washington pada Senin, seorang pejabat senior pertahanan AS yang enggan menyebut nama mengatakan, pasukan Ukraina selama 48 jam terakhir berhasil mendorong pasukan Rusia lebih jauh dari Kharkiv.
Rusia sekarang telah didorong sekitar 40 kilometer (25 mil) ke timur kota, lebih jauh ke wilayah Donbass. Menurut Palang Merah, memutilasi mayat dalam konflik bersenjata internasional dicakup oleh kejahatan perang lantaran dinilai melakukan penghinaan terhadap martabat pribadi di bawah Statuta Pengadilan Kriminal Internasional, yang menurut Elemen Kejahatan juga berlaku untuk orang mati.
Editor : Edi Purwanto
Artikel Terkait