" (Akhbar Makkah, 3/84) Walaupun para ulama mengakui keutamaan malam Nisfu Syaban dan anjuran menghidupkannya dengan ibadah, namun sebagian ulama ada yang tidak menyukainya termasuk ulama di kalangan Syafi'iyah. Khususnya dalam hal penentuan jumlah rakaat dan cara cara spesifik lainnya. Imam an-Nawawi berkata: الصلاة المعروفة بصلاة الرغائب وهي ثنتى عشرة ركعة تصلي بين المغرب والعشاء ليلة أول جمعة في رجب وصلاة ليلة نصف شعبان مائة ركعة وهاتان الصلاتان بدعتان ومنكران قبيحتان ولا يغتر بذكرهما في كتاب قوت القلوب واحياء علوم الدين ولا بالحديث المذكور فيهما فان كل ذلك باطل
"Shalat yang sudah dikenal dengan sebutan sholat Ragha'ib yaitu sholat 12 rakaat yang dilakukan antara Maghrib dan Isya, yakni malam awal hari Jumat pada bulan Rajab, dan shalat malam pada Nisfu Syaban 100 rakaat, maka dua shalat ini adalah bid'ah munkar yang buruk, janganlah terkecoh karena keduanya disebutkan dalam Kitab Qutul Qulub dan Ihya Ulumuddin, dan tidak ada satu pun hadits yang menyebutkan dua shalat ini, maka semuanya adalah batil." (Imam An-Nawawi, Al Majmu' Syarh Al Muhadzdzab, 4/56)
Jadi kesimpulannya kata Ustaz Farid Nu'man, meskipun ada perbedaan pendapat dalam hal hai'ah (bentuk) dan tata caranya, kaum muslimin hendaknya berlapang dada sebagaimana menyikapi perbedaan persoalan fiqih lainnya. Yang jelas para Salaf sepakat tentang keutamaan malam Nisfu Syaban dan menghidupkannya dengan ibadah.
Wallahu A'lam
iNews Blitar
Editor : Edi Purwanto
Artikel Terkait