Tasyakuran di Bawah Patung Jokowi, Begini Penampakan Ritual Pejambek di Sirkuit Mandalika

Edy Gustan
Masyarakat Dusun Ebunut saat menggelar ritual syukuran di depan pintu masuk Sirkuit Mandalika, tepatnya di bawah Patung Jokowi. (Foto: iNews/Edy Gustan)

LOMBOK, iNewsBlitar.id - Puluhan masyarakat menggelar ritual syukuran di bawah patung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan pintu masuk Sirkuit Mandalika. Warga yang menggelar ritual dari Dusun Ebunut, Desa Pujut, Kecamatan Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (17/3/2022).

Mereka membawa dulang saji berupa makanan, setumpuk daun sirih dan sebagainya. Sesajian yang akrab disebut dulang ronjok oleh masyarakat Sasak itu biasanya disajikan usai menggelar doa.  Kepala Dusun Ebunut Rahmat Panye mengatakan, ritual ini dilakukan secara spontanitas dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat setempat.

“Ini sebagai wujud syukur kami atas keberadaan Sirkuit Mandalika ini,” ujar Rahmat Panye kepada wartawan Kamis (17/3/2022).  Menurutnya, Dusun Ebunut merupakan salah satu daerah yang menjadi lokasi pelaksanaan MotoGP Mandalika. Di daerah inilah Sirkuit Mandalika dibangun sehingga sukses beberapa kali menggelar balapan. Saat ditanya mengapa dilaksanakan di bawah Patung Jokowi, dia menilai Presiden sebagai pemimpin punya pengaruh besar atas pembangunan Sirkuit Mandalika.

Lagipula di masa kepemimpinan Jokowi, pembangunan Sorkuit Mandalika benar-benar diseriusi. Selain menggelar zikir dan doa, sekelompok masyarakat Dusun Ebunut ini juga mengapresiasi dan mendukung penuh pelaksanaan MotoGP Mandalika. Ritual pejambek ini kata Rachmat juga dilakukan agar pelaksanan balap motor kelas dunia itu berjalan sukses. “Kami berdoa semoga balapan yang berlangsung selama tiga hari ke depan berjalan sukses tanpa hambatan,” katanya.

Haji Lalu Zakaria tokoh agama setempat mengatakan, ritual dan doa ini diyakini dapat mendatangkan energi positif di kawasan Mandalika. Masyarakat di kawasan itu selama ini dikenal sangat menjunjung tinggi nilai luhur dan budaya. 

Haji Zakaria senang dengan terselenggaranya MotoGP. Terlebih, suasana saat ini menurutnya sangat jauh berbeda dengan dulu. “Kami bersyukur kalau dulu  kawasan ini desa sekarang sudah berubah seperti kota metropolitan,” ucapnya. Ritual masyarakat Ebunut itu karuan mengundang perhatian pengunjung dan penonton MotoGP. Itu setidaknya menjadi hiburan tersendiri bagi mereka sambil menikmati suasana sore di Sirkuit Mandalika.
 

Editor : Edi Purwanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network