SEMARANG, iNewsBlitar - Lokal Mengglobal Bersama Shopee menjadi tema pelatihan Santri Siap Ekspor yang diikuti puluhan santri Semarang, Jepara, Kudus, Demak, Purwodadi, Pati, Rembang, Blora dan Salatiga.
Pelatihan strategi bisnis digital dan ekspor batch 9 pada Jumat (14/6/2024) itu berlangsung untuk wilayah Jawa Tengah 3.
PBNU yang berkolaborasi dengan Program Shopee Barokah ingin produk UMKM para pelaku usaha yang juga santri nahdliyin itu tidak hanya menguasai pasar dalam negeri.
Produk-produk lokal unggulan itu diharapkan bisa menembus pasar internasional. Sekertaris Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU Hindun Anisah dalam sambutannya memberi contoh produk terasi.
Saat berkunjung di Negara Thailand ia mengaku menemukan terasi buatan Thailand di pasar. “Harusnya terasi kita juga bisa masuk pasar internasional,” ujarnya.
Pelatihan yang diikuti sekitar 50 lebih santri nahdliyin itu berlangsung secara daring. Pelatihan menghadirkan Firhan Akbari perwakilan Tim Pengembangan UMKM Kampus Shopee Indonesia selaku narasumber.
Dari komunikasi interaktif diketahui beragam produk lokal unggulan yang sebagian besar masih dipasarkan secara manual. Di antaranya sablon kustom dan tepung tapioka dari Pati.
Kemudian produk cat kayu asal Demak, kerajinan tangan, fashion muslim, furniture, keripik usus, keripik pisang, kopi, susu kedelai dan sebagainya.
Firhan menyampaikan materi strategi bisnis digital tentang marketplace, apa itu e-commerce, dan apa bedanya dengan media sosial. “E-commerce lebih aman untuk transaksi dan media sosial lebih nyaman untuk mencari informasi,” terangnya.
Para peserta mendapat penjelasan panjang lebar tentang potensi bisnis UMKM pada era digital. Dalam pelatihan para santri dipandu langsung bagaimana mempersiapkan berjualan di marketplace.
Mulai membuka akun Toko yang hanya butuh waktu 60 detik, bagaimana mengatur akun, halaman Toko, memasang promosi agar terjadi konversi, hingga proses pengelolaan pesanan.
Dalam pelatihan yang berjalan sekitar dua jam itu, para santri juga diajari tips dan trik berjualan melalui Live Streaming, termasuk menawarkan produk melalui konten video.
“Pelatihan yang berlangsung ini merupakan pelatihan dasar,” paparnya.
Dari pelatihan dasar ini, para santri nahdliyin diharapkan bisa mengikuti pelatihan lanjutan atau Bimbel Shopee. Dalam pelatihan lanjutan, para penjual telah siap bersaing secara lokal dan global.
Sebab para peserta akan mendapat pemaparan materi tentang pengaturan fitur atau program promosi lanjutan, peningkatan halaman produk, dekorasi Toko dan proses operasional.
Peserta pelatihan juga akan mendapat materi pengenalan dan pedaftaran program ekspor Shopee. “Keuntungan yang didapat dari ekspor tidak ada biaya tambahan lainnya,” pungkasnya.
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait