Sulawesi Selatan, iNewsBlitar - Sejumlah produk lokal UMKM asal Pulau Sulawesi sudah selayaknya dibawa ke pasar internasional.
Dalam pelatihan Santri Siap Ekspor PBNU bekerja sama dengan Shopee Barokah 29 Juni 2024, KH Abdurrahman Soleh Fauzi, perwakilan dari Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU mengatakan pasar lokal juga penting.
Namun warga nahdliyin sudah waktunya bisa menembus batas negara dan sekaligus mampu berada di pasar internasional.
“Market lokal juga penting, tapi juga mampu menembus batas negara dan mampu memasarkan produk ke pasar internasional,” ujar Gus Fauz begitu biasa disapa.
Pelatihan Santri Siap Ekspor PBNU dilakukan secara zoom online. Puluhan peserta pelatihan diketahui merupakan para pelaku usaha UMKM warga nahdliyin, khususnya santri.
Produk yang sudah beredar di pasaran di antaranya kosmetik, lulur dan sabun berbahan sarang burung walet, busana muslim dan keripik keladi. Sebagian besar pelaku usaha adalah produsen, namun ada juga reseller.
Menurut Gus Fauz, santri nahdliyin diharapkan mampu memanfaatkan tekhnologi informasi sebaik-baiknya, bukan hanya jadi pengguna atau konsumen.
Bukan hanya soal jualan produk. Yang sudah berjalan selama ini adalah pemanfaatan pada ruang-ruang dakwah. Semua itu, kata Gus Fauz untuk kepentingan organisasi dan pengembangan diri.
“Untuk dakwah dan transfer pengetahuan. Harus bisa kita manfaatkan tekhnologi informasi dengan sebaik-baiknya,” jelasnya.
Sementara pelatihan Santri Siap Ekspor PBNU kolaborasi dengan Shopee Barokah sudah memasuki batch 19.
Pelatihan diikuti para santri nahdliyin dari wilayah Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo dan Papua.
Firhan Akbari, perwakilan Tim pengembangan UMKM Kampus shopee Indonesia membuka materi pelatihan dengan mengenalkan bagaimana berjualan melalui E-commerce.
Untuk meningkatkan pemasaran, mereka juga mendapat tips memanfaatkan media sosial.
“Bagaimana E-commerce lebih nyaman untuk transaksi dan media sosial lebih nyaman untuk mencari informasi,” ujar Firhan Akbari, perwakilan Tim pengembangan UMKM Kampus shopee Indonesia.
Dalam pelatihan Santri Siap Ekspor, peserta juga dipandu secara langsung bagaimana mempersiapkan berjualan di marketplace.
Mulai membuka akun Toko yang hanya butuh waktu 60 detik, bagaimana mengatur akun, halaman Toko, memasang promosi agar terjadi konversi, hingga proses pengelolaan pesanan.
Dalam pelatihan yang berjalan sekitar dua jam itu, para santri juga diajari tips dan trik berjualan melalui Live Streaming, termasuk menawarkan produk melalui konten video.
“Pelatihan yang berlangsung ini merupakan pelatihan dasar,” paparnya.
Dari pelatihan dasar ini, para santri nahdliyin diharapkan bisa mengikuti pelatihan lanjutan atau Bimbel Shopee.
Para peserta akan mendapat materi tentang pengaturan fitur atau program promosi lanjutan, peningkatan halaman produk, dekorasi toko, proses operasional, pengenalan dan pedaftaran program ekspor Shopee.
“Keuntungan yang didapat dari ekspor tidak ada biaya tambahan lainnya,” pungkasnya.
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait