Kolaborasi PBNU dan Shopee Barokah Antarkan Produk UMKM Santri NU Jabar Tembus Pasar Ekspor

Arif
Kolaborasi PBNU dan Shopee Barokah Antarkan Produk UMKM Santri NU Jabar Tembus Pasar Ekspor. Tampak Perwakilan RMI KH Abdurrahman Soleh Fauzi atau Gus Fauz. (foto/ist)

GARUT, iNewsBlitar - Sebanyak 50 orang lebih santri asal Garut, Tasikmalaya, Ciamis dan Pangandaran mengikuti pelatihan strategi bisnis digital dan ekspor yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama platform e-commerce Shopee.

PBNU yang berkolaborasi dengan Program Shopee Barokah mengusung tema pelatihan Santri Siap Ekspor. Sebagian besar santri peserta pelatihan daring (zoom) diketahui berlatar pedagang atau pelaku usaha UMKM.

Beberapa santri terungkap sebagai penjual kopi, cemilan, pakaian anak-anak, hijab atau kerudung baju koko dan lain sebagainya.

Mereka yang sebelumnya berjualan secara konvensional, oleh Ahmad Maulana selaku narasumber dari Shopee, dikenalkan sistem jualan digital (online). Dijelaskan bagaimana berjualan melalui marketplace lebih menguntungkan.

“Melalui marketplace atau online jangkauan terhadap pembeli baru akan lebih luas. Kemudian menambah pendapatan baru, distribusi lebih luas dengan jasa kirim serta lebih fleksibel waktu dan tenaga,” ungkap Ahmad Maulana Jumat (7/6/2024).

Pelatihan berlangsung interaktif. Dimulai dari praktek membuat akun toko online, Ahmad Maulana memberi pencerahan peserta cara membuat nama toko yang menarik sekaligus atraktif, termasuk keamanannya.

“Dalam deskripsi produk juga harus informatif. Berilah nama produk yang relevan sehingga pembeli mudah menemukannya,” terangnya.   

Dalam pelatihan yang berlangsung sekitar 2 jam itu, Ahmad Maulana juga mengungkapkan peluang berjualan online pada tahun 2024. Peluang itu masih begitu besar dan luas.

Perilaku pembeli saat ini adalah lebih memilih belanja di marketplace daripada secara manual. Sebab belanja di online pembeli mendapat keuntungan tenaga dan waktu yang lebih efisien.

“Juga mudah membandingkan harga, meminimalisir pengeluaran serta mendapat promo dan cashback,” terangnya.

Shopee diketahui memiliki jaringan di 7 negara. Karenanya setiap produk UMKM yang dijual di marketplace bukan hanya berpeluang masuk ke pasar nasional, tapi juga internasional atau pasar ekspor.

Hal itu sejalan dengan tema pelatihan Santri Siap Ekspor. Namun untuk bisa masuk pasar ekspor, peserta tidak cukup hanya mengikuti pelatihan di Kelas Sobat UKM Shopee.

Para santri, kata Ahmad Maulana hendaknya mengikuti kelas pelatihan lanjutan atau Kelas Bimbel Shopee.

KH Abdurrahman Soleh Fauzi selaku perwakilan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU mengatakan, kegiatan pelatihan bertujuan mengupgrade para santri nahdliyin agar tidak hanya menggeluti pasar dalam negeri.

Sebagai pelaku usaha, produk yang dihasilkan para santri diharapkan bisa menembus pasar internasional. Namun untuk itu diperlukan sebuah kecakapan digital sebab peta perdagangan internasional memiliki standar khusus.

“Selain melek digital, santru juga harus mampu memanfaatkan dengan maksimal. Jangan sampai dimanfaatkan digital dan hanya jadi konsumen. Tapi juga harus menjadi produsen. Sehingga muncul penguasaha baru di internal nahdlatul ulama,” pesan Gus Fauz begitu biasa disapa.

Editor : Solichan Arif

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network