BANDUNG, iNewsBlitar – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membuat terobosan dalam rangka mencetak pengusaha baru berlevel nasional dan internasional berbasis santri.
Bekerjasama dengan platform e-commerce Shopee, PBNU menggelar pelatihan strategi bisnis digital dan ekspor. Pelatihan PBNU bersama program Shopee Barokah mengambil tema Santri Siap Ekspor.
Pelatihan untuk wilayah Bandung Raya atau PBNU Jawa Barat 3 pada 7 Juni 2024 itu diikuti oleh sebanyak 50 orang santri. Sebagian besar diketahui merupakan pelaku usaha UMKM.
KH Abdurrahman Soleh Fauzi selaku perwakilan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU mengungkapkan masih banyak pelaku usaha yang menjalankan bisnis secara konvensional lantaran gagap tekhnologi (gaptek).
Dengan pelatihan Santri Siap Ekspor diharapkan akan muncul pengusaha dan pedagang baru berlevel nasional dan internasional yang berbasis santri nahdliyin.
“Agar kita tidak gaptek. Yang sebelumnya masih jualan manual bisa berganti dengan cara marketplace,” ujar KH Abdurrahman Soleh Fauzi atau akrab disapa Gus Fauz.
Pelatihan yang dilakukan secara digital menghadirkan narasumber dari Shopee Barokah. Ahmad Maulana narasumber dari Shopee Barokah memberikan berbagai tip dan trik berbisnis dalam marketplace.
Dalam materi tema lokal mengglobal Ahmad Maulana mengungkapkan peluang berjualan online pada tahun 2024. Disampaikan juga kelebihan dan keuntungan berjualan online daripada offline.
Kenapa pembeli lebih memilih berbelanja di marketplace, Maulana menguraikan alasannya.
“Lebih efisien tenaga dan waktu. Kemudian mudah membandingkan harga, meminimalisir pengeluaran dan terdapat promo dan cashback,” kata Ahmad Maulana.
Sementara pada sisi pedagang atau penjual atau pelaku usaha, berjualan melalui jalur online juga lebih menguntungkan. Melalui marketplace atau online jangkauan terhadap pembeli baru akan lebih luas.
Kemudian menambah pendapatan baru, distribusi lebih luas dengan jasa kirim serta lebih fleksibel waktu dan tenaga.
Dalam pelatihan strategi bisnis digital dan ekspor itu, para santri langsung praktek mengaktifkan akun jualan di Shopee. Peserta juga diajari bagaimana membuat nama toko yang menarik dan atraktif, termasuk keamanannya.
Tidak hanya itu. Sebagai penjual, para peserta juga mendapat pengetahuan membuat deskripsi produk yang informatif. Nama produk yang relevan sehingga pembeli mudah menemukannya.
Menurut Ahmad Maulana, dengan jaringan Shopee yang luas di 7 negara, setiap produk UMKM yang dijual berpeluang besar masuk pasar internasional atau pasar ekspor.
Namun untuk masuk pasar ekspor sesuai tema Santri Siap Ekspor, para peserta yang sudah mengikuti kelas pelatihan atau Kelas Sobat UKM Shopee harus mengikuti kelas lanjutan atau Kelas Bimbel Shopee.
“Dan keuntungannya (ekspor) tidak ada biaya lainnya karena disubsidi Shopee 100 persen,” terang Ahmad Maulana.
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait