BLITAR, iNews.id- Kemiskinan yang dialami guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Siti Maimunah, warga Kelurahan Mangunsuman, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengundang perhatian publik.
Cerita tentang kesulitan hidup guru PAUD tersebut mendadak viral di media sosial. Melihat kondisi rumah pendidik siswa PAUD itu, warga dari berbagai tempat di Kabupaten Ponorogo merasa trenyuh.
Mereka sontak sukarela menyalurkan donasi. Warga ingin melihat guru PAUD Siti Maimunah dan keluarganya bisa menghuni rumah yang lebih layak.
“Saya sangat berterimakasih atas kepedulian yang diberikan,” tutur Siti Maimunah Senin (24/1/2022)
Siti Maimunah beserta suami, Rofii dan seorang puteranya, Muhammad Faiz yang masih berusia dua tahun tinggal di sebuah rumah yang tidak layak huni. Tempat tinggal tersebut nyaris roboh akibat dimakan usia.
Bahkan sebagian bangunan rumah sudah roboh setahun lalu. Mereka terpaksa tinggal di bangunan yang tersisa, namun kondisinya sangat memprihatinkan.
Kerangka kayu bangunan sudah banyak yang lapuk. Begitu juga dengan temboknya, retak-retak dan juga rawan roboh.
Bagian yang retak, miring serta nyaris roboh itu terpaksa disangga menggunakan batang kayu seadanya. Setiap hujan mengguyur, hampir seluruh atap rumah bocor.
“Kalau hujan deras, kami mengungsi ke teras rumah. Selain di dalam rumah bocor, kami juga khawatir jika sewaktu-waktu bangunan roboh,” ungkap Siti Maimanah.
Gaji Siti Maimunah sebagai guru PAUD tidak seberapa. Begitu juga dengan penghasilan suaminya yang bekerja sebagai buruh bangunan lepas, tidak menentu. Kondisi ini membuat keluarga Siti Maimanah sulit untuk membenahi rumah.
Jangankan untuk membangun rumah, untuk kebutuhan sehari-hari saja, mereka sudah pas-pasan. Siti Maimanah mengaku, sumbangan ia terima datang dari berbagai pihak.
Tidak hanya berupa uang, tapi juga material bangunan, kebutuhan pokok, pakaian, bahkan ada pula mainan untuk anaknya. “Semoga Tuhan membalas segala kebaikan yang diberikan kepada keluarga kami,” tuturnya.
Setelah sumbangan terkumpul, warga sekitar secara sukarela menyumbangkan tenaganya. Gotong royong warga dimulai dari membangun pondasi rumah.
“Kami bergotong royong membangun rumah bu guru, agar lebih layak untuk ditempati," ujar Ketua RT, Muhammad Yani.
Yani juga mengatakan, seluruh donasi berasal dari warga di Kabupaten Ponorogo. Tenaga untuk bedah rumah juga dari warga. “Ini semua kepedulian dari warga untuk bu guru,” tegasnya. iNews Blitar
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait