Nusantara Telah Dipilih Menjadi Nama Ibukota, Inilah Asal Usulnya!

Qithfirul
ilustrasi Ibukota Negara Baru - Nusantara. (foto: ist)

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo telah resmi memilih nama Nusantara sebagai nama Ibu Kota Negara baru. Keputusan tersebut telah diambil dan disetujui oleh seluruh lapisan pemerintahan. Hal tersebut disampaikan oleh Suharso Monoarfa selaku Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

Dalam keterangannya, Suharso mengatakan jika usulan sebelumnya telah mencapai 80 usulan nama. Kemudian Presiden Jokowi memilih nama tersebut karena menurutnya Nusantara telah lama menjadi representasi Indonesia di mata dunia.

Panitia Kerja (Panja) RUU Ibu Kota Negara (IKN) DPR pun menyetujui penggunaan nama tersebut.

Nama Nusantara sendiri telah melekat dan menjadi identitas dari bangsa ini sejak lama, namun bagaimanakah sesungguhnya nama tersebut bisa melekat sebagai identitas bangsa? Simak penjelasanya!

Asal usul kata Nusantara

Dikutip dari berbagai sumber, kata Nusantara pertama kali ditemukan dalam kitab Negarakertagama yang merupakan karya Empu Prapanca. Dia merupakan pembesar urusan agama Buddha di istana Majapahit, di mana dia menulis Negarakertagama di tahun 1365 Masehi.

Dari kitab itu diketahui nama Nusantara berasal dari bahasa Jawa kuno yang terbagi menjadi dua kata yaitu "nusa" dan "antara. Nusa berarti pulau dan antara memiliki arti terluar.

Penggunaan kata Nusantara merujuk pada konsep kenegaraan Majapahit yang mencakup kepulauan di wilayah Asia Tenggara. Bahkan saat itu istilah Nusantara yang digunakan Majapahit mencakup juga wilayah Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Bahkan Patih Majapahit yang terkenal Gajah Mada menyebut kata Nusantara dalam Sumpah Palapa.

"Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa," bunyi Sumpah Palapa yang ada di dalam kitab Pararaton.

Pada abad ke-20, penggunaan nama itu digaungkan kembali oleh Ki Hadjar Dewantara. Nama itu diusulkan sebagai nama negara merdeka yang meliputi bekas kekuasaan Belanda di Hindia Belanda.

Meski nama Indonesia akhirnya dipilih, namun Nusantara tetap digunakan sebagai sinonim untuk menyebutkan kepulauan Indonesia. iNews Blitar

Editor : Robby Ridwan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network