Blitar, Inews.id- Pada masa pandemi yang banyak menghantam pelaku ekonomi, ternyata pengecualian bagi pedagang online. Terbukti selama Hari Belanja Online Nasional ( Harbolnas) pada tahun 2021, nilai transaksi justru melesat tajam.
Seperti dilansir dari Inews.id, sebuah perusahaan riset NielsenIQ Indonesia mencatat nilai transaksi selama Harbolnas pada tahun 2021 mencapai Rp 18,1 triliun.
Dalam surveynya juga menjelaskan nilai tersebut meningkat 56 % dibanding Harbolnas tahun 2020, yakni sebesar Rp11,6 triliun.
“Harbolnas 2021 menjadi salah satu wujud adanya potensi pertumbuhan ekonomi di masa pandemi,” ujar Rusdy, Director of NielsenIQ Indonesia dalam konferensi pers, Rabu (29/12/2021).
Rusdy menambahkan, peningkatan transaksi Harbolnas tahun ini juga disebabkan banyaknya pengguna internet di Indonesia.
“Pertumbuhan saat ini selaras dengan kenaikan pengguna internet di Indonesia yang mencapai 32 persen, sehingga mendorong pertumbuhan online shopper yang juga naik sebanyak 88 persen,” kata dia.
Dia menyebut, e-commerce menjadi salah satu kanal belanja yang sangat potensial di masa mendatang. Meski mobilitas sudah kembali normal, e-commerce dinilai memiliki celah untuk bisa berkembang sangat pesat.
“Pandemi membuat masyarakat terbiasa belanja kebutuhan sehari-hari menggunakan e-commerce,” kata dia.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengungkapkan optimismenya pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sektor digital, terutama industri e-commerce. Menurutnya, program Harbolnas terbukti sangat dinanti masyarakat, baik konsumen, juga pelaku usaha.
“Indonesia yang masih sedang berjuang mengalahkan pandemi memang membutuhkan program seperti ini untuk membantu pelaku usaha untuk mendorong transaksi, di sisi konsumen membantu menaikkan daya beli,” ucapnya.
Adapun nilai transaksi Harbolnas 2021 telah melebihi dari target yang dipasang idEA sebagai penyelenggara, yaitu Rp 13 triliun.
Editor : Robby Ridwan
Artikel Terkait