GARUT, iNewsBlitar - Garut Jawa Barat memiliki pesona yang memikat sejak masa Kolonial Belanda. Terutama bagi orang-orang Eropa, cerita keelokannya membuat mereka sukarela berplesir ke Jawa, dengan Kota Garut sebagai tujuannya.
Orang-orang Eropa yang terpikat, berasal dari latar belakang yang berbeda. Banyak pejabat pemerintahan. Kemudian para pengusaha. Seorang Charlie Chaplin, yakni aktor, sutradara, pelawak sekaligus komposer film kenamaan asal Inggris, juga terpikat.
Chaplin yang lahir 1889 dan menutup mata 1977, pernah menyempatkan diri bertandang ke Garut. Begitu juga artis ternama Amerika Serikat Marlyn Monroe. Juga pernah menghirup udara sekaligus menikmati pemandangan alam Garut.
Bahkan Adolf Hitler, pemimpin besar Nazi Jerman, konon juga pernah menyinggahi Garut. “Garut dijuluki Swiss van Java, berbarengan dengan kota Bandung yang dijuluki mereka (orang Eropa) sebagai Paris van Java,” demikian yang tertulis dalam buku Garut Kota iLLuminati.
Kabupaten Garut memiliki luas wilayah 306,519 hektar yang terdiri dari 42 kecamatan, 421 desa dan 21 kelurahan. Sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan serta dikelilingi sejumlah gunung. Di antaranya Gunung Papandayan, Gunung Guntur, dan Gunung Cikuray.
Sebelum muncul Garut, wilayah itu dulunya bernama Kabupaten Limbangan. Karena kerap dilanda bencana alam banjir, ibu kota kemudian berpindah ke wilayah baru yang kemudian diberi nama Garut.
Sejak masa kolonial Belanda, di Garut sudah berdiri sejumlah hotel dan tempat hiburan. Karenanya kehadiran orang-orang Eropa di Garut selalu diwarnai dengan acara pesta.
Selain keelokan alam, Garut menyimpan kisah yang bagi sejumlah orang Eropa, terutama Belanda, Inggris dan Jerman sangat penting. Khususnya bagi para pengikut sekte Illuminati dan Fremasons, Garut adalah daerah yang dimitoskan sebagai peradaban Atlantis.
Cerita tentang peradaban Atlantis yang hilang pernah disampaikan filsuf Plato 24 abad silam. Karena itu, Helena Blavatski, seorang tokoh Theosofi terkemuka, memilih Garut sebagai tujuan utama ke Jawa.
Snouck Hurgronye, seorang orientalis Belanda juga pernah bertempat tinggal di Garut dan menikahi wanita Muslimah setempat. Nama Snouck Hurgronye pernah diabadikan sebagai nama jalan di Garut.
Konon, datangnya orang-orang Illuminati dan Freemason Belanda dan Jerman di Garut, bukan hanya berkepentingan soal peradaban Atlantis. Mereka juga tengah menelusuri jejak masuknya Islam di Jawa, yakni pada saat Rasulullah dan Sayidina Ali bin Abi Thalib masih hidup (Abad ke-7 M).
“Ini terkait dengan kisah seorang tokoh yang pernah hadir dan lahir di Kota Garut: Rakeyan Sancang,” kata Ucep Jamhari seperti yang tertulis dalam Garut Kota iLLuminati.
Sementara itu pada Rabu (1/2/2023) pukul 23.00 Wib, gempa darat berkekuatan magnitudo 4,3 telah mengguncang Kabupaten Garut. Gempa mengakibatkan kerusakan puluhan rumah warga di wilayah Kecamatan Samarang dan Pasirwangi.
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait